Dijelaskan Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia Diko Okataviano, jangan sampai salah dalam memilih tipe busi mesin motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Diko, saat memilih busi untuk motor, usahakan ukurannya tepat. Sebab busi dengan lebar ulir serupa belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi busi yang sama dengan busi yang direkomendasikan pabrikan.
"Kalau busi terlalu pendek, akan terjadi penumpukan karbon. Sementara kalau terlalu panjang, busi bakal cepat overheat dan rawan terbentur piston," terang Diko.
Dari pabrikan sendiri biasanya sudah memberikan informasi kode busi yang cocok digunakan. Sedikit contoh, untuk model seperti Yamaha MX King 150 dan V-Ixion misalnya, harus memakai busi dengan kode CR8E. Sementara untuk Yamaha Aerox 155, Nmax, Byson Fi, dan Lexy harus pakai busi dengan kode CPR8EA-9.
Adapun untuk model motor Honda seperti Honda PCX dan ADV, kode businya adalah MR8K-9. Dan untuk Honda CBR150R, CRF150L, Sonic 150R, dan Supra GTR 150, kode businya adalah MR9C-9N.
Baca juga: Canggih, Ban Ini Bisa Ngisi Angin Sendiri |
Supaya kinerja mesin maksimal, diperlukan komposisi bahan bakar dan udara yang ideal di dalam ruang bakar yang sehat, serta dengan timing dan besaran percikan busi yang tepat.
"Maka itu jangan sampai salah pasang kode busi motor, karena hal itu bisa menyebabkan penumpukan karbon, overheat, piston mentok, elektroda meleleh, ECU bermasalah, hingga knocking," terang Diko.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP