Untuk dapat melenggang ke Senayan, ternyata membutuhkan modal yang tidak sedikit. Pramono Anung pernah menulis buku 'Mahalnya Demokrasi, Memudarnya Ideologi'. Dia menjelaskan public figure bisa menghabiskan Rp 200 hingga 800 juta, aktivis parpol bisa menghabiskan Rp 500 juta sampai Rp 2 miliar, dan seorang pengusaha bisa menandaskan RP 6 miliar. Semua itu untuk biaya kampanye supaya bisa menjadi anggota DPR.
Namun itu merupakan ongkos di enam tahun ke belakang. Seperti diberitakan detikcom sebelumnya, namun salah beberapa anggota DPR menyebut biaya kampanye masih mencapai angka miliaran rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misal Andre Rosiade seorang anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat I (Kota Padang).
"Miliaran lah, nggak sampai belasan. Nggak etis saya sebut," kata Andre.
Anggota DPR 2019-2024 dari PKB, Daniel Johan, mengaku menghabiskan biaya yang cukup mahal. "Rp 2 M. Buat saya itu gede," ucap Daniel menyebutkan nominal biaya kampanyenya pada Pileg 2019.
Dengan banderol berkisar Rp 1-2 miliar, kira-kira bisa beli mobil listrik apa ya detikers?
1. Tesla Model 3
Foto: Pradita Utama
|
Presiden Direktur Prestige Image Motorcars tidak memberi informasi detail harga Tesla Model 3 berbasis murni listrik ini (BEV). Tapi, kata dia, harga Tesla Model 3 di atas Rp 1 miliar. Memang lebih murah daripada Tesla Model S dan Tesla Model X yang harganya di atas Rp 2 miliaran.
Setidaknya ada dua versi Tesla Model 3 yang ditawarkan, yakni berpenggerak roda depan dan berpenggerak seluruh roda (all-wheel drive) menggunakan dual motor.
Nah untuk yang versi rear wheel drive memang jarak tempuhnya bisa mencapai 410 km lebih. Namun all wheel drive, ada dua hal lain yang ditawarkan yakni jarak tempuh (long range) atau performa.
Untuk tipe Long Range, di atas kertas mampu menempuh jarak hingga 560 km/jam, dengan top speed 233 km/jam dan titik 0-100 km/jam hanya 4,6 detik. Sementara untuk perfomance, dapat menjangkau jarak 530 km/jam, top speed 261 km/jam dan mencapai titik 0-100 km/jam hanya dengan waktu 3,4 detik.
2. Mitsubishi Outlander PHEV
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Soal performa, Mitsubishi New Outlander PHEV dibekali kapasitas mesin 2.4 L. Mesin itu mampu menyemburkan tenaga maksimal hingga 132,8 dk dengan torsi mencapai 211 Nm.
Mesin tersebut dibantu motor listrik yang bisa mengeluarkan tenaga hingga 60 kW dengan EV range 55 km di depan. Dan tenaga maksimal hingga 70 kW di motor belakang. Mobil ini dibekali baterai dengan kapasitas 13,8 kWh, 80 cells 300V. Untuk tangki bensinnya, sanggup menampung 45 liter bahan bakar.
3. BMW i3s
Foto: Ari Saputra
|
4. Mercedes Benz E300
Foto: Rengga Sancaya
|
Konsumsi bahan bakar dapat mencapai 1,8 l/100 km pada kombinasi kedua sistem dengan standar EU-cycle dan emisi gas buang 41 g CO2/km. Kendaraan ini mampu melakukan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam 5,7 detik dan mencatat kecepatan tertinggi 250 km/jam. Harga The new E 300 e EQ Power dibanderol di kisaran angka Rp 1.899.000.000.
5. Toyota Alphard Hybrid
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Mobil ini memang bukan model baru Toyota, namun bicara tampang luar, mobil tetap semegah dan semewah model Alphard lain dengan gril mendominasi dan profil bodi gagah.
Mesin yang digunakan ialah tipe 2AR-FXE, 4 silinder segaris, 16-valve, DOHC, VVT-i dengan kapasitas 2.494 cc. Unit ini mampu memberikan tenaga hingga 152 ps pada 5.700 rpm dan torsi 21 kgm pada 4.400 - 4.800 rpm.
Toyota Alphard HEV memiliki dua pasang motor listrik di roda depan dan belakang. Prinsip kerjanya seperti gerak 4 roda dan sangat bermanfaat ketika mobil baru melaju atau butuh tambahan daya.
Tenaga dan torsi motor listrik maksimal di roda depan sebesar 143 ps dan 27,5 kgm, dan di roda belakang sebesar 68 ps dan 14,2 kgm. Distribusi daya ini diatur sedemikian rupa agar dapat mendorong MPV bongsor ini dengan daya paling efisien. Menyoal banderol saat peluncuran tembus di atas Rp 1 miliar tepatnya Rp 1,4 miliar.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan
Penjualan Mobil Indonesia Anjlok, Malaysia Melesat Jadi Raja ASEAN! Kok Bisa?