detikcom menjadi salah satu media pertama yang diberi kesempatan menjajal GTS 300 Super Tech dengan rute panjang. Piaggio Indonesia sendiri menyediakan 4 unit GTS 300 Super Tech untuk bisa dicoba 16 perwakilan media yang hadir.
Lalu, seperti apa kesan pertama detikcom ketika menjajal GTS 300 Super Tech dari Jakarta sampai ke Sentul, Bogor, dengan jarak kurang lebih 44 km?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, mari kita bahas dari segi riding postion-nya. GTS 300 Super Tech memiliki segitiga ergonomis yang cukup baik. Tangan pengemudi bisa santai kala menggenggam setang. Selain itu, area deknya juga cukup luas, sehingga kaki pengemudi bisa menyesuaikan posisi yang nyaman.
![]() |
Meski posisi berkendaranya sudah nyaman, GTS 300 Super Tech tetaplah sebuah 'kendaraan berat', dengan bodi besi dan mesin 300 cc-nya. Dalam kondisi diam motor ini cukup terasa bobotnya. Tester dengan tinggi 165 cm dan berat 69 kg, harus sigap menopang dengan dua kaki ketika Vespa ini berhenti di lampu merah.
Bagaimana untuk selap-selip di kemacetan? Meski GTS 300 Super Tech berbodi 'gendut', handling skuter ini masih cukup asyik diajak selap-selip di kemacetan, terutama ketika detikcom harus berjalan merayap di Jalan TB Simatupang yang terkenal rawan macet.
Bicara performa, GTS 300 Super Tech yang mengusung teknologi High Performance Engine (HPE), menawarkan performa yang cukup mengasyikkan.
Semburan tenaga 17,5 kw di 8.250 rpm dan torsi 26 Nm di 5.250 rpm, sukses membuat detikcom gatal ingin selalu memutar gas dalam-dalam, terutama saat melewati daerah Lenteng Agung dan saat memasuki kawasan Cibinong, Bogor.
Memang jika dikatakan Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia, Yudi Riswanto, mesin baru GTS 300 Super Tech ini punya karakter yang berbeda dengan mesin GTS 300 lama.
![]() |
"Kalau mesin yang lama, tenaga awalnya memang besar, tapi setelah itu putaran tengahnya stagnan. Tapi kalau mesin GTS Super Tech, dari putaran awal terasa smooth, tapi tenaganya terus mengisi sampai putaran atas," ungkap Yudi.
Dalam pantauan di panel instrumen, detikcom sendiri mencatatkan top speed sekitar 72 km/jam, dengan kondisi jalan yang stop n go.
Dengan tenaga dan torsi mesin yang besar, Vespa GTS 300 Super Tech dibekali fitur keamanan Anti Slip Regulation (ASR) dan Anti-lock Braking System (ABS).
Satu hal lagi yang menarik di GTS 300 Super Tech adalah panel instrumennya yang sudah full digital. Secara teknis, mengusung layar LCD 4,3 inci, dengan tampilan informasi jarak, jam, average fuel consumption, voltase aki, suhu mesin, dan konektivitas ke perangkat, dan indikator ABS.
Panel layar digital ini pun cukup terlihat jelas meski kondisinya berada di bawah sinar matahari.
Fitur lain yang cukup menarik di panel digital ini adalah adanya kemampuan mirorring untuk sistem operasi iOS dan Android. Selain itu, ada juga kemampuan voice command yang bisa memainkan lagu dan melakukan panggilan.
Lalu kesimpulannya, apakah Vespa dengan harga Rp 152.900.000, (on the road Jakarta) ini cukup layak dipilih untuk menemani rutinitas detikers? Tentunya semua itu kembali lagi ke kebutuhan Anda.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?