Suara Raisa di Demo Ini Malah Bikin Mual

V8 Raisa Foto: Mochammad Zhacky/detikcom

Jakarta - Saat demonstrasi mahasiswa di Gedung MPR-DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin, Polri menyiapkan kendaraan taktis untuk mengamankan demo. Salah satu kendaraan yang disiapkan adalah mobil Raisa.

Raisa di sini berbeda dengan Raisa penyanyi yang memiliki suara merdu. Sebaliknya, Raisa di sini malah menimbulkan suara yang bikin tak nyaman. Raisa adalah singkatan dari pengurai massa. Mobil ini digunakan ketika demonstrasi berujung ricuh untuk membubarkan massa.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, Raisa akan mengeluarkan suara mengganggu untuk memukul mundur massa. Di mobil Raisa itu ada pengeras suara berkekuatan 1.000 watt. Di sana juga ada pengeras suara yang lebih kecil berkekuatan 600 watt.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengeras suara itu disebut bisa mengganggu saraf setiap orang yang mendengarnya. Bahkan jika diaktifkan suara bising Raisa dikatakan bisa bikin mual sampai muntah. Saking mengganggunya suara Raisa, para polisi yang melakukan pengamanan bisa menjadi korbannya.

Suara Raisa di Demo Ini Malah Bikin Mual

Foto: Mochammad Zhacky/detikcom

Namun, pengeras suara yang bikin mual itu digunakan pada saat yang sangat genting. Untuk mengimbau massa agar tidak ricuh, terdapat pengeras suara yang lebih kecil.

Raisa merupakan Toyota Hilux Double Cabin yang dimodifikasi dengan alat tertentu sehingga bisa difungsikan untuk menghalau massa. Di atas kertas, Toyota Hilux Double Cabin menggendong mesin diesel 2.494 cc. Tenaga dari mesin itu mencapai 149,6 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal sampai 400 Nm pada rentang 1.600-2.000 rpm.

Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom

Raisa dilengkapi dengan sistem audio dari V8 Sound, sebuah perusahaan audio asal Indonesia yang dimotori oleh Harry Kiss, ayah dari Vidi Aldiano. Dikutip detikHot, adik Vidi Aldiano, Vadi Akbar pernah mengikuti pameran audio dunia, Prolight and Sound Messe Frankfurt dan membawa V8 Raisa pada 2016 lalu.

"Kendaraan ini dilengkapi dengan speaker yang sangat kuat suaranya, dan apabila dipasang frekuensi tertentu, bunyinya bisa membuat demonstran lari dan bubar," kata Vadi.