"Depresiasi seringkali jadi murah. Tidak melihat belinya berapa, kalau mau fair sebenarnya pertama harus dilihat, kalau bicara depresiasi nggak bisa hanya melihat absolute amount, harus bicara persentase," kata Teguh di Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: Mercy untuk Presiden, BMW untuk Kedubes |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia mengatakan penurunan harga jual kembali yang anjlok ini juga terjadi secara umum untuk segala merek, khususnya yang bermain di segmen premium.
"Seri 3 dan X1 market value-nya sangat bagus, nah memang harus diakui. Dan itu tidak terjadi di mobil Eropa saja, kita ngomong mobil Jepang. Misalkan Toyota Camry Crown, Honda yang Accord semua merek yang bermain di atas, yang premium. Semua depresiasinya pasti lebih besar dibanding (segmen kendaraan) yang di bawah," ujar Teguh.
Strategi BMW untuk menjamin agar tidak anjlok dengan menghadirkan program buy back guarantee. Program lain yang turut mendorong orang RI mulai menyasar BMW seperti garansi dan servis gratis. Setiap pembelian BMW di Astra akan mendapatkan 3 tahun garansi, 3 tahun perlindungan ban, 5 tahun servis berkala, 5 tahun keanggotaan AstraWorld dengan bantuan jalan raya 24 jam.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah