Sebagai langkah nyata, TransJakarta sedang melakukan uji coba dua mobil listrik buatan China, BYD, dengan ukuran besar dan sedang, yang dites mondar-mandir di jalanan Jakarta, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti contoh pengadaan bus dari pemerintah China, saya tegaskan kepada mereka, saya ingin ada dukungan dari Pemerintah China. Jadi semacam ada G to G support, selain B to B. Untuk memastikan juga bahwa pemerintahnya komitmen untuk menjaga performa para supplier pabrikan yang mencapai 7 pemasok lebih," kata Agung di acara Regional Workshop Soot-Free Urban Bus Fleet in Asia, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Seperti diketahui, selain BYD, TransJakarta juga sedang menerima tawaran kerja sama dari 7 perusahaan China lainnya, yakni Skywell, ZTE, Zhong Thong Bus, Ashok Leyland, Sunwin, Wineway, dan Kinglong.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan bisa mengoperasikan 2.000 unit bus listrik pada tahun 2020 mendatang. Selain TransJakarta, ada perusahaan lain seperti PPD yang berminat mengoperasikan armada bus listrik.
"Dari Perum PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta) sudah MoU akan memesan 500 unit bus listrik buatan MAB," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono, di Jakarta, Kamis (12/9/2019).
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP