Avanza Tak Masuk Kategori Mobil Menteri Jokowi

Round-Up

Avanza Tak Masuk Kategori Mobil Menteri Jokowi

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 23 Agu 2019 07:35 WIB
Avanza Tak Masuk Kategori Mobil Menteri Jokowi
Mobil Menteri di era kepemimpinan Jokowi-JK. Foto: Hasan Habshy
Jakarta - Menteri-menteri Filipina dilarang menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahkan meminta para menteri di bawah kabinetnya untuk menggunakan Toyota Avanza demi menghemat anggaran.

Namun tampaknya hal itu belum bisa diterapkan di Indonesia. Pemilihan mobil untuk kendaraan dinas menteri dan pejabat setingkat di Tanah Air mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 577/KM.6/2017 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan di Dalam Negeri. Di dalamnya terdapat spesifikasi juga jenis mobil yang diperuntukkan bagi para menteri. Avanza tak termasuk dalam spesifikasi dalam putusan menteri tersebut.

Seperti apa aturan lengkapnya? Simak dalam rangkuman berita otomotif terpopuler berikut.
Menteri di bawah kepemimpinan presiden terpilih Joko Widodo bakal menunggangi mobil baru selama masa jabatannya. Tapi pemilihan mobil dinas para menteri ini tak bisa asal.

Penentuan mobil untuk menteri dan pejabat setingkat menteri harus mengikuti aturan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 577/KM.6/2017 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan di Dalam Negeri.

Dalam keputusan tersebut mobil menteri dan yang setingkat masuk kualifikasi A1. Menteri dan pejabat setingkat maksimum bakal mendapat jatah dua unit mobil. Jenisnya pun sudah ditentukan. Mobil menteri haruslah bermodel sedan dengan kapasitas mesin 3.500cc dan memiliki enam silinder.

Jika bukan sedan, pilihan mobil jatuh pada model SUV yang mengusung mesin enam silinder berkapasitas 3.500cc.

Tampaknya jika penentuan mobil menteri masih mengacu pada aturan tersebut, para pembantu presiden tak bisa menggunakan mobil sekelas Low MPV sekelas Avanza Cs seperti yang dilakukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Masih dalam aturan yang sama, mobil sekelas MPV dan dengan rentang mesin 1.500-2.000cc diperuntukan untuk Eselon IV dan yang setingkat berkedudukan sebagai Kepala Kantor dengan wilayah kerja minimal satu kabupaten/kota juga Eselon III serta yang berkedudukan sebagai Kepala Kantor.

Di Filipina, Duterte memerintahkan para menterinya untuk menggunakan Avanza sebagai mobil dinas karena harganya murah. Dengan penggunaan Avanza, pemerintah di bawah kabinet Duterte bisa lebih menghemat anggaran.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte punya cara tersendiri untuk menghemat anggaran pemerintahannya. Salah satu langkah yang dilakukan Duterte adalah melarang para menteri di bawah kabinetnya untuk menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinas. Sebagai gantinya, Duterte meminta para menteri untuk menggunakan Low MPV Toyota Avanza.

Avanza dipilih oleh Duterte sebagai kendaraan menteri karena harganya murah sehingga pemerintahannya tak perlu menghambur-hamburkan uang.

Meminta menteri-menterinya menggunakan Avanza sebagai kendaraan dinas demi menghemat anggaran, mobil apa ya yang dikendarai Duterte? Mengutip situs pemberitaan setempat Politics, hal pertama yang dilakukan pertama yang dilakukan Duterte setelah menjadi presiden adalah 'membuang' Mercedes-Benz W221 S-Class dari daftar mobil kepresidenan.

Duterte meyakini kalau mobil kepresidenan berbentuk limosin juga membawa kesialan tersendiri karena banyak dari yang memakainya justru dipenjara.

Duterte kala itu menginginkan truk pick-up Isuzu D-Max miliknya bisa sebagai kendaraannya sehari-hari meski telah menjadi presiden. Duterte memang akrab dengan mobil berjenis pikap truk karena ia telah menggunakannya selama lebih dari tiga dekade sebagai kendaraan dinas.

Begitupun saat Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao City. Hal itu dilakukan Duterte untuk memberi contoh kepada birokrasi agar bisa menghemat anggaran.

Namun ia belakangan menyadari pikap truk tak sepenuhnya bisa melindungi dirinya sebagai orang nomor 1 di Filipina. Pada saat inagurasi, dirinya terlihat menggunakan SUV bongsor Land Cruiser yang telah dibekali lapisan anti peluru B6. Land Cruiser berlapis peluru itu juga dalam beberapa kesempatan terlihat menemani Duterte.

Mobil ini juga disebut-sebut sebagai mobil dinas presiden Filipina. Kalau biasanya rombongan presiden didominasi sedan, rata-rata pengawal Duterte menggunakan SUV bongsor seperti Nissan Patrol dan beberapa model lain.

Senada dengan Duterte, mantan presiden Benigno Aquino III juga menolak untuk mengendarai Mercedes-Benz dan lebih memilih untuk menumpangi Land Cruiser ataupun SUV Lexus.

Menteri pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan akan mendapat mobil dinas baru. Jadi selain Presiden dan Wakil Presiden RI, menterinya juga akan mendapat mobil baru.

Tercatat dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan, menteri negara/pejabat setingkat menteri akan mendapatkan mobil baru. Anggaran APBN 2019 sebesar Rp 152.540.300.000 disiapkan untuk penyediaan mobil menteri. Ada 41 peserta yang mengikuti lelang untuk pengadaan barang bagi para menteri Jokowi.

Sedangkan yang dinyatakan sebagai pemenang adalah PT Astra International TBK-TSO (Toyota Sales Operation) dengan harga penawaran Rp 147.229.317.000. Sepertinya menteri Jokowi akan dikasih mobil dinas merek Toyota lagi. Belum diketahui mobil Toyota apa yang akan dijadikan mobil menteri.

Diketahui, sejak zaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menterinya menggunakan mobil Toyota. Saat itu, terpilih sedan Toyota Camry untuk menjadi mobil dinas para menteri. Namun, Camry kemudian diganti oleh Toyota Crown Royal Saloon G. Toyota Crown Royal Saloon G merupakan salah satu sedan mewah setingkat di atas Camry.

Di Jepang, Toyota Crown telah mendapat pembaruan. Tak menutup kemungkinan juga mobil menteri akan menggunakan Toyota Crown terbaru.

Toyota Crown terbaru itu meluncur di Jepang pada Juni 2018 lalu. Ada beberapa pilihan mesin pada Toyota Crown, yaitu 2.5 liter dengan teknologi Dynamic Force Engine Hybrid System, 3.5 liter V6 dengan teknologi Multi-stage Hybrid System, dan mesin 2.0 liter turbo.

Crown dengan mesin 2.5 liter memiliki efisiensi bahan bakar hingga 24 km/lliter. Sementara Toyota Crown 3.5 liter V6 hybrid lebih mengedepankan performa maksimal. Sedangkan Crown 2.0 liter turbo mampu memberikan respons terbaik di rpm rendah dan torsi tingginya merata di seluruh rentang putaran mesin.

Dalam memilih mobil untuk menteri, pemerintah memang tak sembarangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 577/KM.6/2017 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Penyesuaian Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan di Dalam Negeri, pejabat negara sekelas menteri mendapat jatah maksimal dua unit mobil. Standar mobil yang pas buat menteri dan yang setingkat yaitu sedan bermesin 3.500 cc enam silinder atau SUV 3.500 cc enam silinder.

Sudah lumrah kalau melihat deretan menteri menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Tapi hal itu tak dilakukan oleh presiden Filipina Rodrigo Duterte. Duterte yang terpilih sejak tahun 2016 melarang para menteri di bawahnya untuk menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinas.

Duterte bahkan memerintahkan agar menteri di bawah kabinetnya menggunakan Low MPV terlaris di Tanah Air Toyota Avanza sebagai kendaraan dinas. Duterte sengaja melakukan itu demi menghemat anggaran pemerintah Filipina karena harga Avanza dianggap murah.

"Duterte ingin Avanza karena itu yang termurah," jelas Rep Pantaleon Alvarez yang menjadi juru bicara Duterte dikutip dari media setempat Inquirer pada 2016 lalu.

Sebagai informasi, Avanza yang dijual di Filipina didatangkan langsung dari Indonesia dan diekspor oleh PT Astra Daihatsu Motor. Dalam data distribusi ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT ADM tak pernah absen mengirim Avanza ke Filipina setiap bulannya. Untuk tahun ini saja pada periode Januari hingga Juni 2019 sudah 3.646 unit Avanza dikirim ke Filipina.

Avanza memang bukanlah mobil mewah. Di Indonesia, Avanza dijuluki sebagai mobil sejuta umat lantaran tak pernah absen menjadi yang terlaris selama 15 tahun kiprahnya.

Sementara itu, kembali ke kendaraan dinas menteri di Indonesia pilihannya jatuh pada sedan. Saat ini para menteri menggunakan Toyota Crown Saloon G sebagai kendaraan dinas. Toyota Crown Saloon G itu menggantikan Camry dan juga Volvo yang sempat ditunggangi para menteri.

Saat ini, pemerintah pun telah menganggarkan sekitar Rp 152 miliar untuk pengadaan kendaraan dinas menteri. Namun belum diketahui model mobil apa yang bakal digunakan para menteri ketika berdinas.


Hide Ads