Cerita Hardi, dari Pemulung Jadi Modifikator Interior Mobil Artis

Cerita Hardi, dari Pemulung Jadi Modifikator Interior Mobil Artis

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 06 Agu 2019 09:35 WIB
Hardianto. Foto: Rengga Sancaya
Bekasi - Nama Hardy Classic Car Interior kini mulai menanjak dan dikenal sebagai salah satu penyedia jasa modifikasi interior mobil baik kalangan selebritis, maupun influencer.

Hardianto nama lengkap sang pemilik tercatat pernah memodifikasi bagian interior mobil milik Youtuber Atta Halilintar. Selain itu ia juga pernah mempermak jok Toyota Camry Lucinta Luna dan merestorasi BMW 320 kepunyaan Ammar Zoni. Terbaru, ia sedang kedapatan order memodifikasi bagian dalam Lamborghini Aventador Raffi Ahmad.

Hardi dan Lucinta Luna sebelum merombak dalaman Camry milik Lucinta Luna. Hardi dan Lucinta Luna sebelum merombak dalaman Camry milik Lucinta Luna. Foto: Istimewa/Lucinta Luna


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di balik kisah sukses Hardi yang kini dipercaya oleh selebritis, lelaki kelahiran Blora, Jawa Tengah, ini ternyata memiliki sejarah kelam yang mengiringi perjalanan hidupnya. Hardi terang-terangan mengaku pernah menjadi tunawisma saat kali pertama menjejakkan kaki di Jakarta.



"Ya, kurang lebih seperti itu (pernah jadi pemulung)," kata Hardi, ketika ditemui awak detikcom, di bengkelnya di Bekasi, Jawa Barat, (1/8/2019).

Hardi bercerita, pengalamannya saat memutuskan mengadu nasib ke ibu kota merupakan bentuk pelarian atas sikap kenakalan saat remaja dan kepenatannya ketika hidup dalam kondisi serba kurang.

Modifikasi interior mobil Ammar Zoni. Modifikasi interior mobil Ammar Zoni. Foto: Dok. Classic Car Interior


"Tahun 2007 itu saya mulai merantau dari Blora ke Jakarta. Ketika di desa, saya bisa dikatakan menjadi sampah masyarakat lah. Karena saya juga boleh dikatakan dari keluarga kurang mampu dan petingkah (nakal). Akhirnya saat ada kesempatan merantau, saya ambil itu. Saya ke Jakarta naik truk bareng dua orang rekan," cerita Hardi.



Tanpa ada kenalan siapa pun, Hardi bersama rekannya hidup tanpa tujuan dan mereka pun akhirnya bekerja apa saja demi menyambung hidup.

"Kebetulan saat numpang naik truk ke Jakarta itu ternyata di dalam baknya isinya pemulung semua. Saya kemudian sampai di daerah Menceng di belakang Bandar Udara Soekarno-Hatta (Cengkareng, Tangerang). Akhirnya saya tinggal dekat situ dan ikut menjadi pemulung," katanya lagi.

Hardi mengaku harus menjadi pemulung pecahan beling selama dua mingguan. "Hasilnya pas-pasan, paling cuma dapat uang Rp 6 ribu. Sementara makan di warteg saja sudah Rp 10 ribu. Sampai nangis saya waktu itu," terangnya.



Singkat cerita, Hardi mulai menemukan pekerjaan lain yang ditawarkan oleh saudaranya. Ia sempat bekerja menjadi kuli di sebuah proyek di Grogol.

"Sampai kemudian saya bertemu sama Mas Totok, dan dia mengajak saya untuk bekerja di bagian jok mobil. Dan dia ngomong, 'Kamu kalau masuk ke tempat ini, jangan harapin gaji, paling sebulan hanya Rp 300 ribu'. Dan kemudian saya pikir, ya nggak apa-apa lah. 2007 akhir saya kerja di sini," lanjutnya.

Cerita Hardi, dari Pemulung Jadi Modifikator Interior Mobil ArtisFoto: Rengga Sancaya


Kendati berpenghasilan minim, Hardi mengaku tidak memikirkannya. Ia punya prinsip untuk mengenyampingkan nilai gaji tapi di sisi lain bisa mendapat pengalaman kerja yang berharga.

"Saya selama bekerja digaji Rp 300 ribu saya tidak memikirkan. Tapi saya berpikir, bagaimana cara menguasai (keahlian) di bagian produksi, bagian pemasangan, hingga marketing. Dan saya belajar di sini, sekitar dua tahun. Sampai 2010 awal saya kemudian dapat gaji sekitar Rp 1,7 juta," ungkapnya.



Setelah menguasai berbagai aspek di bisnis modifikasi interior mobil Hardi akhirnya membuka bengkel sendiri.

"2010 sempet bikin usaha patungan di MGK Kemayoran. Saya juga sempat kerja di dunia entertainment di tahun 2013 saat bisnis mulai berjalan. Kemudian, akhirnya saya harus memilih. Saya pilih usaha. Dulu buka di Galaxy, Bekasi tahun 2015. Seiring berjalan waktu, saya harus cari tempat besar. Kemudian pindah ke Pekayon sejak dua tahun lalu (2017)," cerita Hardi.

Kini Hardy Classic Car Interior melayani modifikasi interior mobil kelas medium-high. Namun bengkel yang terletak di Jalan Raya Pekayon No 26 ini, juga menerima pengerjaan mobil kelas menengah bawah, termasuk mobil low MPV dan LCGC.

"Per harinya, kami bisa mengerjakan sampai 10 unit mobil. Untuk lama pengerjaan, kalau cuma ganti kulit jok sehari bisa rampung," pungkasnya.

Tonton Video "dHappening: Kisah Pemulung Tampan Menjadi Jutawan"

[Gambas:Video 20detik]

(lua/rgr)

Hide Ads