![]() |
Pemangkasan 20% tersebut dialami oleh komponen mesin dan gearbox. Dari hasil uji cobanya, mesin yang lama kurang cocok untuk kebutuhan masyarakat pedesaan. Saat ini AMMDes menggunakan mesin yang diimpor dari India sedangkan gearbox dari Taiwan. Kini, AMMDes menggunakan 70% komponen dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu AMMDes itu menggunakan engine stasioner, karena arahannya menggunakan engine kendaraan, maka yang sekarang itu menggunakan grif. Kalau sekarang didatangkan dari India, engine, sama gear boxnya dari Taiwan," ungkap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Putu Juli Ardika saat membuka seremonial Kemenperin AMMDes di Ruang Garuda, Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
![]() |
Alasan lain yang tak terpenuhi untuk produksi mesin dalam negeri adalah skala ekonominya.
Baca juga: Mobil Pedesaan Buatan RI Dimodif |
"Sekarang yang harus dikejar itu skala ekonominya, karena kalau kita membuat engine dan gearbox dengan penjualan yang belum banyak skala ekonominya ini nggak akan bisa bersaing," tambah Putu.
Putu merasa TKDN saat ini sudah terbilang besar, tentunya tak menampik ada kemungkinan akan ditingkatkan lagi.
"Ini baru tahap awal sudah mencapai itu (70%) sudah bagus. Nantilah kita dorong ke tahap optimal, pertama kita dorong produksinya agak masif sehingga biaya produksi akan lebih turun, jadi nggak bisa langsung jump," tutup Putu.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah