Melihat pasar ini masih sangat baru dan sangat terbuka bagi merek baru mencuri start, Daihatsu tampaknya belum memiliki ancang-ancang untuk mengarunginya. Pihak Daihatsu perlu melihat bagaimana respon konsumen apakah akan ada peralihan pasar dari mobil konvensional ke listrik.
"Kita baru akan menstudi respon apakah mereka beralih atau tidak, ini baru akan mau studi. Bagaimana mendorong (peralihannya) pertanyaannya kembali lagi mobilnya kan belum ada. Jadi kita belum memikirkan bagaimana langkah-langkahnya," tutur Division Head Marketing & CR PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso saat ditemui dalam kegiatan Sedulur Daihatsu di Yogyakarta, Sabtu (3/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya salah satu dari Ingub (Instruksi Gubernur) akan mendorong putaran kendaraan jadi lebih cepat karena banyak mobil baru yang harus dibeli untuk menggantikan mobil lama," timpal Division Head Marketing Domestik PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rudy Ardiman saat ditemui pada kesempatan yang sama.
Hy-Fun pun sayangnya belum akan menjadi daftar lini produksi mobil listrik di Indonesia ke depannya. Pernyataan ini telah ditegaskan oleh Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra di GIIAS 2019.
"Kami belum berencana menjadikannya sebagai mobil mass production. Ini adalah ajang untuk untuk menunjukkan mobil-mobil yang menarik untuk menunjukkan mobil-mobil dream car. Jadi kami buat konsep hari ini sekalian mempelajari bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia kalau dikeluarkan mobil seperti ini," katanya.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah