Hal itu harus dilakukan pabrikan demi mendapatkan insentif dari pemerintah sehingga harga jual mobil bisa lebih murah dibandingkan model lain.
Mobil LCGC memang memiliki pesonanya sendiri dan sempat menjadi incaran masyarakat Indonesia. Bahkan mampu membuat segmen city car menjadi korban karenanya. Namun dua tahun terakhir penjualan 'mobil murah' ini justru disebut menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun 2019 distribusi LCGC secara keseluruhan tercatat 100.792 unit. Padahal pada periode yang sama tahun 2018, distribusi LCGC bisa menyentuh 136.017 unit. Berarti ada penurunan yang cukup besar.
Meski begitu, salah satu produsen LCGC Toyota beberapa waktu lalu menyampaikan pihaknya belum berencana untuk menarik 'mobil murah' itu dari pasaran. Toyota tak menganggap LCGC sebagai produk gagal karena angka penjualannya terus menurun dari tahun ke tahunnya.
"Nggak gagal. Kenapa saya jawab nggak gagal, kalau nggak ada itu (LCGC), nggak akan ada market (penjualan mobil per tahun) 1 juta (unit). Karena tadi (penjualan LCGC) 200 ribu (unit per tahun). Kalau nggak ada LCGC paling (penjualan mobil secara keseluruhan) cuma 700-800 ribu, nggak pernah 1 juta unit," jelas Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!