Terkait masalah tersebut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meneken aturan baru ojek online (ojol) dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019. Aturan itu menyebutkan bahwa pengemudi ojol dilarang untuk berhenti sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Terkait shelter, pada prinsipnya Gojek siap menaati peraturan yang ada, sekaligus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat, dalam hal ini pemerintah dan pengelola pusat-pusat keramaian," ujar Vice President Corporate Communication Gojek, Michael Reza Say saat dihubungi detikcom.
Sampai saat ini masalah kemacetan yang disebabkan oleh ojol mangkal masih belum terselesaikan. Di beberapa stasiun dan pusat perbelanjaan seringkali ditemukan pada jam sibuk motor-motor ojol berhenti berjamaah di satu jalur penuh sebelah kiri.
Baca juga: Derita Ojol saat Mangkal di Pinggir Jalan |
Gojek pun sementara waktu telah menyediakan solusi dengan memberikan arahan untuk berhenti di titik tertentu supaya menjaga ketertiban lalu lintas dan keamanan konsumen.
"Gojek secara proaktif telah mengembangkan fitur di aplikasi yang memungkinkan driver dan pengguna untuk saling bertemu dengan mudah. Yakni dengan menyediakan informasi titik penjemputan yang disertai dengan petunjuk lokasinya," jelas Michael.
![]() |
Namun tampaknya solusi ini tak begitu ampuh. Terlebih lagi ada saja ojol yang merasa lebih nyaman berhenti di pinggir jalan daripada menunggu di tempat pemberhentiaan yang telah ditentukan.
"Tempatnya (pemberhentian) udah ada (di aplikasi) masing-masing udah diarahin. Kalau kita mau ke sana di arahin, kalau ngga ya ngga apa-apa. Di sana disiapkan casan, hotspot juga kaya di Gandaria," ungkap Ridwan yang memilih untuk berhenti di bahu jalan bersama rekan ojol lainnya.
Ia menambahkan bahwa berhenti di pinggir jalan lebih efisien dan kadang juga bisa bertemu teman untuk bersantai.
"Mendingan melipir karena aksesnya. Kalau gini (mangkal di pinggir jalan) karena ada teman di sini ngumpul, ngopi, ngerokok, santai," tambah Ridwan.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah