Chairman Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko mengaku menjual Outlander PHEV adalah tantangan buat Mitsubishi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Masuko, meski mobil ini mobil listrik, mobil memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk melakukan pengisian daya secara mudah di rumah."Anda dapat berkendara hingga 600 km dalam kondisi baterai dan tangki bensin yang penuh. Kemudian kendaraan ini juga dapat mengalirkan listrik yang tersimpan dalam baterainya ke dalam jaringan listrik rumah dan perangkat rumah tangga," kata Osamu.
"Dengan kata lain, Outlander PHEV dapat menjadi sumber daya listrik dalam keadaan darurat. Dan terakhir, ini adalah PHEV paling laku di dunia dan sangat dipercaya oleh para konsumen kami. Inilah mengapa kami percaya bahwa Outlander PHEV akan sangat cocok di Indonesia," lanjut Osamu.
Sehingga, lanjut Osamu, Outlander PHEV bisa menjadi mobil yang digemari pencinta mobil ramah lingkungan.
"Kami berharap Outlander PHEV akan menjadi model yang digemari, bukan hanya sebagai alat transportasi biasa, namun juga menjadi sumber listrik dalam kondisi darurat. Sehingga MMC dapat membantu Indonesia, membangun masyarakat yang lebih nyaman dan efisien. Inilah mimpi dan tujuan kami," ucap Osamu.
Sementara tantangan kedua soal mobilitas model baru yang melibatkan startup-startup baru. Karena itulah, Mitsubishi memutuskan untuk berinvestasi di GOJEK yang dilakukan awal Juli lalu.
"GOJEK merupakan salah satu perusahaan startup terbesar yang merepresentasikan Indonesia saat ini, dan saya sangat menghargai kesempatan untuk menambah solusi mobilitas bersama mereka. Saya tidak sabar untuk menciptakan inovasi, melalui kerjasama dengan GOJEK, yang dioperasikan banyak milenial dengan nilai-nilai baru, suka dengan pengalaman panjang dari MMC," tutup Osamu. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah