untuk menambah line up skutik di kelas 110 cc, setelah sebelumnya diisi Vario, Scoopy, dan BeAT.
Genio diklaim sebagai motor untuk generasi muda di Indonesia, dengan mengusung mesin dan rangka baru yang cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari. Tiga hal yang menjadi fokus, yakni irit BBM, bobot lebih ringan namun tetap fashionable yang dibanderol Rp 17 jutaan.
Pertanyaannya, apakah layak dibeli? Untuk jawabannya, simak review singkat kami soal Genio yang dilakukan di area test ride Hotel Kemayoran Inn, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (21/06/2019).
Hasil Review
Honda Genio membuktikan motor skutik ini mudah ditunggangi. DNA Genio hampir mirip dengan skutik Scoopy, sebab motor ini memang ditujukan pada segmen anak muda yang suka motor fashionable.
Kemiripan tersebut memang disengaja Honda, seperti lampu sein berdesain unik yang telah menjadi simbol dari Scoopy selama ini. Pada bagian headlamp sudah mengusung lampu LED.
Secara dimensi, motor ini berukuran 1.869x692x1.061 mm. dengan wheelbase 1.256 mm. Dengan ground clearance yang mencapai 140mm, berbeda dengan Scoopy yang memiliki Ground Clearance 143 mm, padahal Genio dipasang ban berukuran 14 inci.
Namun jok empuk membuat pemilik postur 168 cm begitu mudah menapakkan kaki ke jalan. Lutut juga masih punya ruang, tidak mentok ke dashboard. Di samping itu, bobot kuda besi tersebut juga cukup ringan, sehingga mudah dikendalikan.
 detikcom mencoba motor Honda Genio Foto: PT Astra Honda Motor |
Saat harus meliuk-liuk di antara kerucut pembatas, Genio begitu mudah dikendarai, feeling berkendara tidak begitu berbeda dengan Honda BeAT.
 Honda Genio Foto: PT Astra Honda Motor |
Yap, sepertinya Honda benar-benar membuktikan keampuhan dari jenis rangka underbone baru yang disebut dengan eSAF (Enhanche Smary Architecture Frame), dengan rangka tersebut dikembangkan stabilitas handling, sehingga sepeda motor mudah dikendarai, ringan, dan nyaman saat bermanuver.
Sistem pengeremannya pun tidak ada masalah karena sudah menganut CBS.
Teknologi eSP yang tertanam pada model ini terintegrasi dengan ACG Starter bermanfaat untuk menghidupkan mesin yang lebih halus, serta menjadi dasar pengaplikasian fitur canggih Idling Stop System (ISS).
Pada fitur ini berfungsi mematikan mesin secara otomatis saat berhenti lebih dari 3 detik dan hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya kembali. Teknologi eSP ini mampu memaksimalkan pembakaran secara efisien dan mengoptimalkan energi yang keluar serta meminimasi gesekan untuk mengurangi resiko energi terbuang percuma.
Honda mengatakan berdasarkan hasil tes internal dengan metoda ECE R40, konsumsi bahan bakar menunjukkan angka 59,1 km/ liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak hinga 248 km dalam sekali pengisian penuh bahan bakar.
Sayangnya untuk pengetesan ini belum bisa dibuktikan sebab tester hanya bisa melakukan putaran sebanyak tiga kali dan belum melakukan pengujian di jalan raya.
Di atas kertas Honda Genio mengusung mesin 110 cc, SOHC dengan teknologi eSP. Mesin ini sudah berteknologi injeksi dan punya rasio kompresi 10,0:1. Soal besaran tenaga puncaknya, diklaim 9 PS pada 7.500 rpm, sedang torsi puncaknya 9,3 Nm pada 5.500rpm. Skutik baru ini mampu menempuh jarak 0-200 meter hanya dalam 12,4 detik. Kecepatan maksimalnya mampu menyentuh 94 km/ jam.
Namun jalur trek yang kurang panjang membuat tester tidak bisa berkata banyak. Saat pertama kali dinyalakan starter mesin halus, kemudian ketika selongsong gas dipuntir, akselerasi cenderung tidak langsung spontan, namun responsif. Meski demikian, nyaman untuk dipakai berkendara, lantaran tidak terlalu mengagetkan.
Honda Genio dibekali fitur-fitur penunjang, menyesuaikan kebutuhan pengguna seperti ruang penyimpanan besar berkapasitas 14 liter untuk menyimpan barang kebutuhan harian dalam berkendara. Plus double rack yang tidak dihilangkan.
Di dalam bagasi juga disiapkan power charger untuk mengisi ulang baterai gadget. Namun hal ini masih dirasa asing, sebab biasanya masyarakat Indonesia disajikan socket power yang berada di dekat kompartemen.
Seperti di Scoopy misalnya terletak pada sisi console box depan kendaraan disediakan Power Charger yang dapat digunakan oleh pengendara dalam mengisi baterai ponsel.
Kecanggihan juga terlihat pada digital panel meter yang menampilkan odometer dan indikator bahan bakar serta fitur baru ECO indicator yang mendukung upaya pengendara untuk menghemat bahan bakar.
 Panel digital di Honda Genio Foto: Pradita Utama |
Honda Genio dipasarkan dengan dua tipe, CBS dan CBS-ISS dengan total 11 varian warna. Tipe CBS yang dipasarkan Rp 17,2 juta (On The Road Jakarta) ini tersedia dalam lima warna, yakni Smart White Blue, Smart Red, Smart Black, Smart Black Red, dan Smart Silver.
Sementara itu tipe CBS-ISS yang dipasarkan seharga Rp 17,7 juta (On The Road Jakarta), mendapat enam pilihan warna, yakni Trendy Black Red, Trendy White Blue, Trendy White Red, Trendy White, Trendy Black, dan Fabulous Matte Black sebagai varian spesial.
Menurut detikcom motor ini layak untuk dipertimbangkan, meski lebih murah sekitar Rp 1 Juta dari Scoopy. Genio dirasa bisa menjadi pilihan bagi kaula muda yang fashionable namun dengan harga yang lebih murah dari Scoopy.
Poin Plus
- Motor terasa ringan, gasnya lebih responsif namun tidak bikin kagetan
- Harga masih cukup terjangkau
Poin minus
- Socket power baterai di bagasi mungkin masih dirasa asing, biasanya untuk ngecas ada di bagian konsol box depan.
 Foto: Fuad Hasim |
Lihat juga video peluncuran Honda Genio
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah