Beragam komentar menghiasi pemberitaan terkait mobnas perdana Vietnam yang siap meramaikan jalanan ini. Tak sedikit juga yang mengaitkannya dengan calon mobil nasional Esemka.
Esemka yang belasan tahun lalu digadang-gadang bakal menjadi calon mobil nasional, hingga kini belum juga muncul ke permukaan. Esemka sendiri disebut sudah masuk jalur produksi meskipun tak ada konfirmasi langsung. Jika Esemka nantinya diproduksi apa Anda mau beli? Simak selengkapnya dalam rangkuman berita otomotif terpopuler sepanjang Senin (17/6/2019).
VinFast berniat bisa menjegal mobil-mobil yang selama ini mendominasi penjualan di Vietnam seperti Toyota, Honda, Ford, dan sederet merek lainnya. Meski baru memproduksi mobil-mobilnya, VinFast rupanya telah membuka pemesanan bagi warga Vietnam yang berniat membeli. Harga jualnya pun berbeda tergantung periode pemesanan. Ada tiga periode pemesanan yang dibuka VinFast mulai Januari-April, Mei, dan September.
Harga VinFast bervariasi. Model hatchback Fadil, harganya ditawarkan mulai 394,9 juta Vietnam Dong untuk periode Januari-April dan Mei, kemudian harganya naik per September 2019 menjadi 465,3 juta Vietnam Dong. Kalau dirupiahkan, hatchback Fadil memiliki harga kisaran Rp 241-284 jutaan.
Kemudian beralih ke model Sedan Lux A2.0. Mengusung mesin dan platform dari BMW sedan Seri 5, harga sedan VinFast dibanderol 990 juta Vietnam Dong atau setara Rp 605 juta. Namun jika membelinya pada September 2019, harganya sudah naik menjadi 1.502.600.000 Vietnam Dong yang setara dengan Rp 919 jutaan.
Banderol termahal ada pada model SUV Lux SA2.0. Pemesanan pada Januari-April dan bulan Mei 2019, SUV VinFast Lux SA 2.0 bisa dibeli seharga 1.414.600.000 Vietnam Dong atau sekitar Rp 865 jutaan. Tetapi harganya langsung melambung jika membeli SUV berbasis BMW X5 ini mulai September 2019 menjadi 1.998.800.000 Vietnam Dong yang setara dengan Rp 1,22 miliar.
Mengusung mesin 2.0L untuk model sedan, bisa jadi lawan berat VinFast Lux A2.0 adalah Corolla Altis. Harga Altis bermesin 2.0L di Vietnam justru tercatat lebih murah untuk beberapa seperti dilansir dari situs resmi Toyota Vietnam. Harga Altis bermesin 2.0L ditawarkan mulai 889 juta-1,037 miliar Vietnam Dong. Jika dikonversi ke rupiah harga Altis di Vietnam berkisar Rp 543 juta-634 jutaan.
Atau untuk hatchback Fadil yang diprediksi bakal menyaingi kesuksesan Yaris di sana. Yaris bermesin 1.5L di Vietnam ditawarkan seharga 650 juta Vietnam Dong yang setara dengan Rp 397 jutaan. Artinya, jika mengacu pada dua model yang dijual kompetitornya, harga VinFast tak lebih murah. Padahal harga murah bisa menjadi salah satu cara menarik konsumen terlebih VinFast merupakan merek baru.
Kira-kira VinFast sanggup tidak ya menjegal laju Toyota, Honda, dan sederet merek lain di negaranya sendiri?
Vietnam meluncurkan mobil nasional pertamanya, namanya VinFast. Mulai hari ini, Senin (17/6/2019), mobil nasional Vietnam dikirim ke konsumen.
Mobil nasional Vietnam itu sudah mulai diproduksi massal. Mobil itu akan menantang saingan yang lebih mapan asal Jepang dan negara lain. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan awalnya tak ada yang percaya negaranya bikin mobil.
"Tak ada yang percaya perusahaan Vietam bisa membuat mobil, tapi kita telah melakukannya. Saya yakin Vingroup akan sukses," kata Nguyen Xuan Phuc dalam seremoni di Haiphong seperti dikutip Asia Nikkei.
Induk perusahaan VinFast, Vingroup telah memasuki industri otomotif kurang dari dua tahun setelah perencanaan diumumkan pada 2017. Kini, 2019 mobil nasional buatan Vietnam sudah bisa dinikmati masyarakatnya.
Dilaporkan, ada banyak keraguan dari kalangan produsen otomotif yang lebih dulu berada di Vietnam. Namun, VinFast telah membuktikannya dari angka pemesanan.
"Kami telah menerima pesanan untuk lebih dari 10.000 kendaraan secara total," kata Wakil Ketua Vingroup, Nguyen Viet Quang.
Pemesanan VinFast juga diklaim turut berkontribusi terhadap kenaikan 18 persen penjualan mobil di Vietnam dalam lima bulan pertama tahun 2018.
VinFast telah memiliki tiga mobil, yaitu sedan, SUV, dan hatchback. Versi sedan dan SUV tampak cukup mewah. Sementara yang baru dijual hari ini adalah hatchback bernama Fadil.
Untuk menggarap mobil nasional pertama, VinFast menggandeng beberapa merek otomotif terkemuka. Mulai dari Opel, BMW, Magna Steyr, hingga rumah desain Pininfarina turut berpartisipasi mengembangkan mobil nasional pertama Vietnam.
Memproduksi mobil nasional bukanlah perkara mudah. Sebelum membuat mobil, infrastrukturnya juga harus dibangun. Tak banyak negara yang bisa membuat mobilnya sendiri dan kemudian menjadi kebanggaan warganya.
Segala kesulitan itu tak jadi masalah buat Vietnam. Dalam waktu dua tahun, Vietnam mampu mewujudkan mimpinya untuk membuat mobil nasional perdananya. Tak tanggung-tanggung, dua mobil langsung dikenalkan VinFast sebuah sedan dan SUV. Seolah mengetahui masih awam dalam memproduksi mobilnya sendiri, Vietnam menggandeng banyak pihak yang sudah ahli dalam bidang otomotif.
Mulai dari Opel, BMW, Magna Steyr, hingga rumah desain Pininfarina pun ikut bergabung dalam mengerjakan projek mobnas pertama Vietnam. Sasis SUV VinFast yang bernama Fadil mengusung dari Opel Karl Rocks. Kemudian rangka dau model VinFast dibangun dari BMW. Mesin pun diambil dari BMW namun dimodifikasi oleh perusahaan spesialis mesin Austria AVL.
Mobil didesain oleh rumah desain Pininfarina. Seperti diketahui Pininfarina juga pernah mendesain mobil Ferrari. Biar makin sempurna, komponen dalam VinFast berasal dari teknologi milik Magna Steyr. Sang pemimpin projek juga tak asal dipilih. Jim Deluca yang kini menjabat sebagai CEO VinFast sebelumnya pernah menjadi Wakil Presiden Global Manufacturing General Motors.
Cara yang ditempuh Vietnam sebelumnya pernah dilakukan oleh Malaysia saat membangun Proton. Proton meminjam platform Mitsubishi sebagai basis mobilnya. Butuh waktu lama bagi Malaysia saat membangun mobil pertamanya. 30 tahun waktu yang dibutuhkan Malaysia hingga terciptanya Proton.
Kini, mobil-mobil VinFast sudah masuk jalur produksi. Sejak dikenalkan pada September 2017, VinFast telah selesai membangun pabrik VinFast selama 21 bulan. Dan minggu depan rencananya, deretan mobil VinFast yang telah dipesan bakal langsung dikirim ke garasi konsumen.
Vietnam akan mengirim mobil nasional pertamanya mulai hari ini, Senin (17/6/2019). Mobil nasional Vietnam bernama VinFast itu telah diwacanakan sejak 2017. Tak butuh waktu lama VinFast untuk meluncurkan mobil nasional pertama negara tersebut.
VinFast dilaporkan sudah masuk ke jalur produksi. Warga Vietnam pun cukup antusias dengan kehadiran VInFast. Buktinya baru diumumkan 10.000 unit VinFast telah dipesan oleh warganya sendiri. Pemesanan VinFast pun turut berkontribusi terhadap kenaikan 18 persen penjualan mobil di Vietnam dalam lima bulan pertama tahun 2018.
Hebohnya pemberitaan mobil nasional Vietnam turut menyeret kembali nama Esemka. Kata kunci 'Esemka' pagi ini menjadi salah satu trending topic di Twitter. Tak sedikit warganet yang mempertanyakan kabar Esemka dan mengaitkannya dengan pemberitaan mobil nasional Vietnam.
"Wow, apa kabar Esemka," komentar salah satu warganet di Twitter menanggapi pemberitaan mobil nasional Vietnam.
Bicara soal Esemka, mobil itu memang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia sebagai mobil yang murni buatan Indonesia. Namun sudah belasan tahun hingga sekarang, mobil Esemka belum jelas kabar terkait produksi massal dan penjualannya.
Kabar terakhir mobil-mobil Esemka telah melakoni serangkaian tes. Nama Esemka pun rupanya tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2018.
Dari data yang dilihat detikcom, Rabu (8/5/2019) lalu, mobil Esemka masuk ke dalam beberapa kategori Microbus dan Mobil Barang. Model Esemka yang masuk dalam daftar itu adalah Borneo 2.7D M/T dengan tahun buat 2018. Borneo dalam daftar tersebut memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor Rp 230 juta.
Selain Borneo, Esemka Bima dan Digdaya tercantum dalam daftar mobil barang/beban-pick up bersama dengan Daihatsu, DFSK, Mitsubishi dan sederet merek lainnya. Tampak ada empat pilihan mesin Esemka Bima yang tercantum di sana dan satu model Digdaya. Mulai dari Esemka Bima 1.0 M/T, Bima 1.3 M/T, Bima 1.3 L M/T, Bima 1.8 D M/T, dan Digdaya 2.0 M/T. Kelima model tersebut juga masuk dalam tahun pembuatan 2018.
Nilai NJKB Esemka Bima juga terbilang rendah. Bahkan tak ada yang sampai Rp 100 juta. NJKB Esemka Bima tertulis mulai Rp 40-55 juta untuk varian tertinggi. Sedangkan Esemka Digdaya memiliki NJKB senilai Rp 195 juta.
Kemudian untuk tahun 2019, hanya ada dua model Esemka yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2019.
Dalam daftar itu ada Esemka Garuda 1 2.0 M/T serta Bima yang masuk dalam daftar mobil penumpang juga pick-up dengan nilai NJKB masing-masing Rp 209 juta dan Rp 81 juta .
Mobil Esemka juga dinyatakan lulus uji tipe di Kementerian Perhubungan, di antaranya model BIMA 1.0 (4 Γ 2) MT, BIMA 1.3 L (4 Γ 2) MT untuk mobil barang. Dan tipe penumpangnya yaitu GARUDA I 2.0 (4 Γ 4) MT. Dan masih ada beberapa model lain yang sudah selesai seperti BIMA 1.3 (4 Γ 2) M / T, BIMA 1.8D (4 Γ 2) M / T, NIAGA 1.0 (4 Γ 2) M / T, DIGDAYA 2.0 (4 Γ 2) M / T, dan BORNEO 2.7D (4 Γ 2) M / T.
Nama Esemka kembali mencuat. Warganet mempertanyakan kabar Esemka yang belum muncul ke pasaran. Mereka membandingkan dengan pemberitaan mobil nasional Vietnam yang sudah siap mengaspal setelah dua tahun diwacanakan.
Seperti diketahui, mobil nasional Vietnam yang bernama VinFast mulai dikirim ke konsumen hari ini, Senin (17/6/2019). Berita mobil nasional Vietnam ini santer dikait-kaitkan dengan mobil Esemka oleh netizen Indonesia.
Soal kabar Esemka, mobil beberapa mobilnya sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2019 bersama dengan pabrikan Jepang, Eropa, China, Korea Selatan, hingga Amerika. Dua di antaranya yang tercantum itu adalah Esemka Garuda 1 dan Bima.
Salah satu warganet menyikapi komentar terkait Esemka. Dia bilang, kalau mobil Esemka dijual nanti, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, siapa yang akan membeli?
"Bikin mobil gampang cuy. yang beli siapa ?!? gw mau tanya sm netijen sekalian. kalo esemka jadi, misal level nya sama dengan avanza dan dia lebih murah, elu mau beli ?!?!?," komentar salah satu warganet.
Kicauan ini tentu menggelitik. Sebab, kalau dijual massal nanti, Esemka harus bersaing dengan merek Jepang yang sudah lama beredar di Indonesia. Misalnya, untuk Esemka Garuda 1 sebagai model SUV, pesaingannya cukup sengit. Di kelas SUV dengan mesin 2.000 cc, pesaing Esemka Garuda 1 ada Nissan X-Trail, Hyundai Tucson hingga Mazda CX-3.
Sementara Esemka Bima sebagai mobil pikap juga harus bersiap menembus pasar yang selama ini didominasi oleh Daihatsu Gran Max, Suzuki Carry, APV pick-up, Mitsubishi L300, hingga pikap dari DFSK.
Agar bisa bersaing, Esemka harus bisa membuktikan kualitasnya. Jadi, sebaiknya mobil nasional dipersiapkan matang-matang agar tidak 'mati' sebelum booming. Pertimbangannya adalah, jangan asal 'yang penting punya mobil nasional', tapi perlu dipikirkan juga kualitasnya yang bersaing.
Kabar terakhir mobil-mobil Esemka telah melakoni serangkaian tes. Nilai jual Esemka pun bocor, meski nilai jual itu tidak bisa dijadikan patokan harga pasti mobil tersebut.
Esemka Garuda tahun pembuatan 2019 memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Rp 209 juta sedangkan Esemka Bima NJKBnya tak sampai Rp 100 juta. NJKB Esemka Bima tercatat Rp 81 juta.
Kembali ke mobnas Vietnam, VienFast. Sebagai pendatang baru, VinFast langsung memboyong dua model sekaligus yakni sebuah sedan dan SUV. Kedua model itu mengusung platform yang digunakan oleh BMW dan ditenagai oleh mesin turbo BMW 2.0 L. Mesin itu kemudian dimodifikasi oleh ahli mesin Austria, AVL agar cocok dengan karakter VinFast.
Warga Vietnam pun cukup antusias dengan kehadiran VInFast. Buktinya baru diumumkan 10.000 unit VinFast diklaim telah dipesan oleh warganya sendiri. Pemesanan VinFast pun turut berkontribusi terhadap kenaikan 18 persen penjualan mobil di Vietnam dalam lima bulan pertama tahun 2018.
VinFast sendiri sudah masuk ke jalur produksi. Mobil nasional Vietnam itu mulai dikirim ke tangan konsumen pada 17 Juni 2019.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah