Soal Roof Box dan Aspek Keselamatan Saat Mudik

Soal Roof Box dan Aspek Keselamatan Saat Mudik

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 03 Jun 2019 15:34 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Roof box menjadi aksesori tambahan yang tak jarang ditemui dipakai pemudik Lebaran. Secara fungsi memang berguna sebagai wadah tambahan untuk menaruh barang bawaan.

Kendati demikian, beberapa infrastruktur keamanan berkendara menghimbau agar para pemilik mobil yang menggunakan roof box untuk mudik, jangan melupakan aspek keselamatan. Nah untuk mempermudah, detikcom rangkum berbagai aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan roof box di mobil.

Menurut Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana saat berbincang bersama detikcom beberapa waktu lalu, hal pertama yang patut diperhatikan adalah dimensi dan daya tampung maksimal dari roof box dan kendaraan itu sendiri. Aspek ini jadi penting lantaran perhitungan aerodinamika kendaraan yang berubah akibat kehadiran barang bawaan di atas kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Penempatan barang-barang disesuaikan dengan beratnya. Tempatkan yang ringan-ringan dan perhatikan load index nya. Jangan melebihi load index yg tertera," ungkap Sony.

"Pemasangan roof box mirip-mirip dengan pemasangan rear box pada motor dimana pemasangannya harus melihat spesifikasi box tersebut (dimensi hingga daya tampung barang)," tambah Instruktur Rifat Driver Labs, Andry Berlianto pada kesempatan berbeda.

Lalu jangan juga asal pasang roof box. Untuk diketahui rangka penyangga yang ditempelkan di atap mobil sebagai pondasi roof box, namanya adalah roof rack. Oleh karena itu, pemilik disarankan untuk melihat struktur kendaraan.

"Saat instalasi roof box juga kudu lihat struktur kendaraannya lagi apakah ada sudut yg keropos / karat atau mungkin umur mobil yang sudah lawas," ujar Andry.


Lebih lanjut, Andry mengatakan pemasangan roof box yang tidak tepat bakal mengurangi aspek aerodinamika. Keberadaan kompartemen ini sedikit banyak mempengaruhi alur angin serta memiliki efek resistensi pada arah laju mobil. "Instalasi pastikan box ada di tengah, tidak menjorok ke depan atau ke belakang, ini bisa dilakukan oleh bengkel yang memang sudah terbiasa instalasi box," tambahnya.

Hal yang tak kalah penting adalah pemahaman bahwa roof box hanya mendapatkan beban ringan, jangan terlalu berat. Sony bahkan menyebut manfaatkan roof box selayaknya koper.

"Maksudnya, tujuan dari kompartemen itu agar barang tersimpan dengan baik di dalam box tanpa harus kuatir tercecer akibat terpaan angin," ujar Sony.

Sebab menambah beban di atap mobil sama halnya dengan memindahkan pusat gravitasi ke area lebih tinggi di atas. Bila hal ini dilakukan, maka titik keseimbangan mobil akan berbeda dari biasanya.


Setelah roof box terpasang, selanjutnya yang patut diperhatikan adalah gaya berkendara. Sebab, keberadaan roof box sedikit banyak memiliki efek resistensi pada arah laju mobil.

"Gaya berkendara tidak zig zag karena jika melakukan zig zag berat di atas mobil bs dengan mudah menggoyang badan mobil dan jika ada hambatan angin bisa berakibat buruk mobil oleng," ujar Andry.

"Kurangi kecepatan kendaraan 10km/jm dari kecepatan normal untuk mengatisipai terpaan angin yang datang ke kendaraan, hindari mengemudi agresif agar keseimbangan mobil dapat terjaga," timpal Sony. (riar/ruk)

Hide Ads