Namun bagi pemudik yang menggunakan bajaj, gejala ini tidak memiliki potensi yang cukup tinggi. Dengan menjaga kecepatannya saat melaju di jalan lurus, hembusan angin dari samping tidak akan memberikan dampak terlalu berbahaya pada bajaj.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu efek limbung juga bisa diminimalisir selama ia tidak memaksakan diri menyalip kendaraan lain. Turbulensi dari kendaraan yang lebih besar akan mendukung terjadinya crosswind terhadap bajaj yang melaju lebih cepat dari batasanya.
"Dia harus mewaspadai kendaraan lain di antara dia. Jika disalip kendaraan besar santai aja ngga usah nyusul karena kemampuan kendaraanya terbatas," lanjut Sony.
Terlepas dari berbagai kiat-kiat yang perlu diterapkan pada penggunaan bajaj sebagai sarana transportasi mudik, berbagai pihak sangat tidak merekomendasikannya. Polda Metro Jaya pun telah meminta warga tak menggunakan bajaj sebagai angkutan untuk mudik lebaran. Bajaj dinilai bukan kendaraan untuk jarak jauh.
"Bajaj itu transportasi publik dalam kota yang mempunyai keterbatasan dalam trayeknya, waktu tempuh dan jarak tempuh. Sehingga tidak diperuntukan transportasi antarkota, antarprovinsi," tutur Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir, kepada detikcom, Jumat (31/5/2019).
Potensi Crosswind sendiri kerap ditemukan pada jalan bebas hambatan yang mana bajaj roda tiga tidak diizinkan melewatinya, tidak seperti saudaranya yang beroda empat.
Tonton video Sehari Berpuasa di Philadelphia:
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?