Meskipun seperti itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku bahwa Sienta masih cukup stabil. Sebab memang pada dasarnya mobil itu tidak disajikan sebagai kendaraan utama untuk warga Indonesia.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Toyota Sienta |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjualan Sienta Kok Mulai Kendor, Toyota? |
"Jadi tidak bisa dibandingkan penjualan Sienta dengan primary model lainnya. Saya juga masih yakin bahwa di pameran GIIAS 2019 mendatang, akan ada peningkatan," lanjut dia.
Perlu diketahui, Dalam data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Sienta tampak merosot sejak November 2017. Pada Oktober 2017 Toyota masih mampu mendistribusikan 1.485 unit Sienta ke diler-diler, pada November hanya 25 unit.
Tren penurunan ini terus berlanjut hingga sampai akhir tahun 2018 kemarin (Januari-Desember), dimana Toyota tak pernah mengirim Sienta hingga 1.000 unit setiap bulannya. Sepanjang tahun 2018, Toyota paling banyak mendistribusikan 747 unit Sienta tepatnya pada September.
Masuk lembaran baru di 2019, nasib Sienta masih belum moncer. Pada Januari 2019, Toyota hanya mengirim 66 unit Sienta, dilanjutkan 111 unit pada bulan setelahnya. Maret 2019, hanya 35 unit Sienta yang sudah didistribusikan dari pabrik ke diler.
Mengacu pada pernyataan Soerjo, Toyota Sienta masih memiliki pasar sebesar 1,5%. Dengan kata lain, mobil itu masih punya peluang untuk terjual hingga 300-an unit.
![]() |
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah