Penggunaan jalur searah tidak hanya saat mudik, namun juga saat balik. Penerapan jalur searah saat balik dijadwalkan pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni 2019.
Meski tujuannya baik, yakni untuk mengurai kemacetan lalu lintas saat libur lebaran, menurut pelaku bisnis transportasi umum, kebijakan tersebut dipandang kurang efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menurut saya, one way-nya sendiri itu bagus, tapi terkait masa pemberlakuannya, lebih baik situasional saja, jangan ditentukan hari dan tanggal," terang Pimpinan Perusahaan Otobus (PO) PT Putera Mulya Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, saat dihubungi detikcom, pada Senin (13/5/2019).
Menurut pria yang akrab disapa Sani, jika kebijakan jalur searah di tol Trans Jawa sudah sudah ditentukan tanggal dan harinya, itu akan menggiring pemikiran masyarakat untuk berangkat mudik di tanggal-tanggal tersebut. "Ujung-ujungnya, volume kendaraan pasti membludak. Ini kan bahaya," lanjut Sani.
Selain itu menurut Sani kebijakan jalur searah juga tidak perlu dari Kilometer 29 sampai Km 262. "Kami rasa itu terlalu kejauhan. Karena yang bikin bahaya sebenarnya itu Cipali, dia cuma 2 lajur. Dan itu akan menjadi bottle neck-nya di tol Cikampek nanti. Dari 4 lajur menjadi 2 lajur, lalu lintas akan crowded," terangnya lagi.
Tidak hanya menerapkan one way secara situasional, baik dari segi waktu maupun jarak, menurut Sani pemerintah sebaiknya juga melihat penyebab utama macet di jalan tol dan berusaha mencari solusinya.
"Pemerintah juga harus ketahui penyebab kemacetan itu apa. Kalau dari kami, kemacetan itu karena tidak tertibnya kendaraan pribadi. Jadi kadang mereka capek dan kemudian berhenti istirahat di tempat tidak semestinya. Harusnya penegakan hukumnya jalan, jangan cuma dibiarkan. Nggak hanya itu, rest area itu seharusnya dikunci yang sudah penuh, jangan sampai parkir mobil 'muntah' di jalan," pungkasnya.
![]() |
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat