Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) melakukan survey terhadap 3.000 pengguna ojol di 9 wilayah di Indonesia. Survey berjudul "Persepsi Konsumen terhadap Kenaikan Tarif Ojek Online di Indonesia" itu menemukan 75 persen konsumen melakukan pengeluaran tambahan untuk kenaikkan tarif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sana dapat terlihat bahwa faktor tarif sangatlah berpengaruh terhadap tingkat penggunaan ojol. Rumayya juga menemukan bahwa alasan utama orang menggunakan ojol adalah tarif murah.
"Sebagai bukti, Sebanyak 52,4% konsumen memilih faktor keterjangkauan tarif sebagai alasan utama. Jauh mengungguli alasan lainnya seperto fleksibilitas waktu dan metode pembayaran, layanan door to door dan keamanan. Oleh karena itu perubahan tarif bisa sangat sensitif terhadap keputusan konsumen," papar Rummaya.
Baca juga: Gesits Dekati Pengemudi Ojek Online |
Dengan menurunnya permintaan jasa ojol, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap driver ojol dan aplikatornya sendiri. Pasalnya masih ada alternatif lain yang mungkin lebih ekonomis seperti angkot ataupun menggunakan kendaraan pribadi dibanding mengeluarkan uang lebih untuk tarif ojol. (rip/lth)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Bensin Shell Sudah Tersedia Lagi Pakai Base Fuel Pertamina, Gimana Kualitasnya?