Ngojol Pakai Motor Listrik, Bisa Hemat Sejuta per Bulan

Ngojol Pakai Motor Listrik, Bisa Hemat Sejuta per Bulan

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 06 Mei 2019 14:43 WIB
Motor listrik Viar Q1 Foto: M. Luthfi Andika
Jakarta - Saat ini ojek online (ojol) menjadi profesi yang cukup menjanjikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan bermodalkan motor pribadi dan Surat Izin Mengemudi, seseorang sudah bisa bergabung dalam skema layanan transportasi berbasis aplikasi.

Meski syaratnya cukup mudah, menjalani profesi sebagai driver ojol juga dituntut pengeluaran besar. Biaya besar itu untuk keperluan perawatan motor setiap bulan, mengingat motor akan digunakan dengan intensitas tinggi setiap harinya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi pengeluaran besar tersebut terjadi jika sang driver masih memakai motor bensin atau ICE (Internal Combustion Engine). Sementara itu, jika ngojol pakai motor listrik pengeluaran tiap bulannya bisa ditekan.

Seperti dijelaskan Direktur Marketing Viar Motor Sutjipto Atmodjo, driver ojek online diklaim bisa menghemat ratusan ribu rupiah setiap bulannya jika menggunakan motor listrik sebagai armadanya.



"Kami sudah pernah studi untuk pengemudi ojek online. Hasilnya, ojol setiap bulannya harus keluar uang antara Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 juta untuk beli bensin dan biaya maintenance," kata Sutjipto, kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Sementara jika pakai motor listrik, biaya per bulan berkisar ratusan ribu rupiah. "Jika pakai motor listrik Viar Q1, hanya keluar biaya sekitar Rp 100 ribu - 200 ribu saja untuk biaya charge listrik. Tidak ada biaya lain, jadi Ojol bisa irit sekitar Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta per bulannya," katanya lagi.

Namun perlu diketahui juga, jika menggunakan motor listrik untuk armada ojek online ada konsekuensi tersendiri. Ini menyangkut dengan kebutuhan waktu untuk mengisi ulang daya baterai.



"Motor listrik hanya bisa dipakai sampai jarak tempuh 60 km. Dan untuk sekali ngecas perlu waktu 4-5 jam. Mau nggak mau ya memang harus mengubah cara kerja," pungkas Sutjipto.

Dengan dibutuhkannya waktu untuk mengecas baterai, otomatis produktivitas motor jadi berkurang, dan akhirnya pendapatan driver ojol per harinya mungkin tidak akan sebanyak jika memakai motor bensin yang selalu dalam kondisi siap digunakan. (lua/ddn)

Hide Ads