Uang Muka Besar, Bikin Konsumen Ogah Beli Motor Listrik

Uang Muka Besar, Bikin Konsumen Ogah Beli Motor Listrik

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 02 Mei 2019 19:34 WIB
Ilustrasi Motor listrik Foto: Pradita Utama
Jakarta - Produk skuter listrik kian menjamur di pasar Indonesia. Setelah Viar Q1 dan Honda PCX Electric, giliran Gesits yang resmi menjual si motor ramah lingkungan di Indonesia. Jangan lupa juga dengan merek Lincah yang kabarnya akan segera mengaspal dalam dekat ini.

Meski cukup banyak merek motor listrik yang beredar di Indonesia, namun jenis kendaraan ini masih perlu waktu sampai benar-benar eksis. Sebab draf perpres kendaraan masih juga belum diketuk palu, sementara dari segi harga, motor listrik masih dianggap terlalu mahal.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dijelaskan Direktur Marketing Viar Motor Sutjipto Atmodjo, respons konsumen Indonesia terhadap motor listrik saat ini masih terkesan biasa-biasa saja. Apalagi uang muka yang ditetapkan pihak leasing untuk kredit motor listrik masih dianggap terlalu besar.

"Responsnya masih selow. Masyarakat masih melihat harga (yang mahal) dan DP yang tinggi. Di leasing juga masih tinggi uang mukanya. Motor listrik bisa sampai Rp 1,5 jutaan, sedangkan motor bensin Rp 500 ribu saja sudah bisa bawa pulang," kata Sutjipto, kepada detikcom, Kamis (2/5/2019).



Contoh lain ada di skuter listrik Gesits, yang punya perkiraan uang muka sekitar Rp 5.688.800 atau 20 persen dari harga on the road (Rp 27.944.000). BRI yang bertindak sebagai pihak leasing dari Gesits, menawarkan tenor atau masa angsuran 1 hingga 3 tahun.

Sebagai informasi, skuter listrik Viar Q1 dibanderol dengan harga sekitar Rp 18 juta untuk wilayah Jakarta. Sementara Gesits dibanderol Rp 24.950.000 dengan status off the road. Meski tampak mahal untuk ukuran skuter, baik Viar Q1 maupun Gesits dijamin bebas dari biaya perawatan berkala.

"Mesin sangat sederhana. Tidak ada perawatan berat & mahal, karena tidak ada engine, tidak perlu ganti oli, dan lain-lain. Jadi biaya perawatan jauh lebih murah dibanding dengan skuter mesin bensin," pungkas Sutjipto. (lua/lth)

Hide Ads