Yamaha rupanya masih mempertimbangkan banyak hal dan tidak ingin tergesa-gesa menyusul langkah Honda. Salah satunya soal infrastruktur pengisian baterai.
Baca juga: Motor Listrik Pertama Honda |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah infrastruktur yang disebut Dyon tak lepas dari masalah pengisian daya dan baterai. Menurutnya belum sempurnanya kesiapan tersebut akan menyulitkan penjualan masal motor bertenaga listrik. "Charging seperti apa swap baterai seperti apa. Kalau tidak (siap) konsumen untuk membeli massal tidak bisa," kata Dyon.
Masalah lain yang tak juga luput dari kendala motor listrik mengaspal di Indonesia adalah fungsi dari motor itu sendiri. Seperti yang diketahui sepeda motor di Indonesia nyaris masuk ke dalam kebutuhan pokok dan digunakan sebagai penunjang produktivitas pemiliknya. Menurut Dyon teknologi motor listrik saat ini belum cukup memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.
"Selain itu distance dan speed. Kalau konsumen luar negeri jaraknya tidak begitu heavy pemakaiannya, Indonesia cukup heavy. Jadi faktor EV masih perlu waktu. Makanya kompetitor kita masih sewa," papar Dyon.
Yamaha sebenarnya sejak November 2017 sudah menguji motor listrik di Jakarta. Motor itu dicoba oleh empat institusi diantaranya Kebun Raya Bogor, Universitas Pelita Harapan (UPH), PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia dan The Breeze BSD.
Sejarah awal kendaraan listrik Yamaha sendiri dimulai pada tahun 1993. Saat itu Yamaha Motor mulai memasarkan sistem Electrical Support Bicycle pertama yaitu Yamaha PAS (Power Assist System). Di negara-negara yang punya sejarah bersepeda, seperti negara di Eropa dan Jepang "sepeda dengan bantuan elektrik", telah mendapat posisi di pasar sepeda sebagai genre baru.
Yamaha pertama kali memperkenalkan sepeda motor listrik di tahun 2002 lewat Yamaha Passol. Yamaha kemudian terus melakukan pengembangan dengan berturut - turut memperkenalkan EC-02, Passol-L, EC-03 dan E-Vino serta di ajang Tokyo Motor Show memamerkan beberapa motor sports listrik andalan.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!