Demikian dilaporkan Financial Times seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/4/2019). Nissan dan Renault menurut laporan tersebut akan pembicaraan merger dalam 12 bulan ke depan. Salah satu opsinya adalah membeli Fiat Chrysler Automobiles.
Jika rencana itu benar, Renault-Nissan berarti mengulangi strategi yang diterapkan mantan bos mereka Carlos Ghosn 2-3 tahun lalu. Laporan itu hanya mengutip sumber-sumber yang mengetahui rencana itu namun ditentang oleh pemerintah Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun baik Nissan, Fiat Chrysler dan Renault buru-buru membantah laporan Financial Times tersebut. CEO Nissan Motor Hiroto Saikawa mengatakan dirinya tidak mengetahui hal itu. "Tidak sama sekali," ujarnya.
Sementara juru bicara Pemerintah Prancis (yang punya saham di Renault), Benjamin Griveaux mengatakan pemerintah tidak akan mengeluarkan komentar soal Renault yang mengajukan merger ke Fiat. Dia menekankan saat ini prioritasnya adalah aliansi Renault dan Nissan.
"Prioritas absolut untuk negara Prancis adalah aliansi Renault-Nissan. Keputusan yang diambil atau diumumkan bulan ini seharusnya membuat kami lebih fokus dalam membuat aliansi bekerja," ujar Griveaux.
Fiat Chrysler Automobiles (FCA) sendiri sudah terbuka pada opsi merger. Mantan CEO FCA yang sudah meninggal beberapa waktu lalu, Sergio Marchionne mengatakan pihaknya secara aktif mengejar opsi merger dengan perusahaan lain. General Motors salah satunya, namun produsen itu menolak FCA.
Marchionne menyadari produsen mobil akan lebih kuat jika mereka membentuk aliansi. Masa depan mereka akan bergantung pada aliansi itu. Dia sendiri sukses menggabungkan Fiat dan Chrysler dalam satu atap. (ddn/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah