Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk ini memang aktif menggandeng para hacker 'topi putih' agar mengetahui kerentanan software di dalam mobilnya. Bagi mereka yang berhasil membobol sistem keamanannya, bakal diganjal hadiah ribuan dollar.
Digelar di Vancouver, Kanada, sekelompok peretas berhasil memecahkan sistem keamanan Tesla Model 3. Amat Cama dan Richard Zhu dari tim Fluoroacetate menargetkan sistem infotainment pada Tesla Model 3 dan menggunakan "bug JIT dalam renderer" untuk mengelola kontrol sistem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Presiden Perangkat Lunak Kendaraan di Tesla, David Lau mengatakan bahwa upaya ini dilakukan agar perusahaan dapat mengembangkan sistem dengan keamanan tertinggi.
"Kami mengembangkan mobil kami dengan standar keamanan tertinggi dalam segala hal, dan pekerjaan kami dengan komunitas riset keamanan sangat berharga bagi kami," ujar David seperti dikutip dari Electrek.
Bukan kali pertama, pada tahun 2016, Tesla mendapatkan laporan dari kelompok peretas bernama Whitehat di Cina yang meretas Tesla Model S dari jarak jauh melalui hotspot Wi-Fi berbahaya. Hal tersebut diyakini sebagai peretasan jarak jauh pertama yang mampu membobol Tesla.
Para peretas melaporkan kerentanan terhadap Tesla sebelum diketahui publik dan pembuat mobil asal Amerika Serikat itu mendorong pembaruan dengan cukup cepat. (riar/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta