Namun demikian masa depan mobil ini sedang dipertanyakan apakah masih akan dijual atau tidak.
Baca juga: Mobil Listrik Mungil Smart Fortwo |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah agensi riset, Evercore ISI memperkirakan setidaknya Daimler mengalami kerugian sebesar USD 565 juta hingga USD 792 juta atau setara Rp 8 triliun hingga Rp 11 triliun.
Sejak pertama dikenalkan, miliaran dolar telah digelontorkan Daimler untuk mobil ini. Bahkan beredar rumor mobil ini akan lenyap dari peredaran dalam kurun waktu 5 tahun.
Baca juga: Smart Listrik Tanpa Atap |
Melalui media bisnis Jerman, Handelsblatt, CEO terbaru Daimler, Ola Kallenius yang menggantikan Dieter Zetsche pun tidak ada keraguan untuk menyuntik mati smart jika diperlukan.
![]() |
Usaha terakhir Daimler untuk membuat smart menghasilkan keuntungan adalah memproduksi Smart sebagai mobil listrik saja. Seluruh lini produksi model dari Daimler yang menggunakan mesin pembakaran internal pun akan segera berganti dengan versi elektrik di masa mendatang. Namun bagaimanapun proses ini akan menelan biaya yang sangatlah besar.
![]() |
Selain itu Renault juga sedang mempertimbangkan untuk memutuskan hubungannya dengan Daimler dalam mengembangkan smart dan Renault Twingo. Daimler tidak memiliki pilihan yang lebih baik selain mencabut nyawa dari smart itu sendiri.
"Kami tidak melihat bagaimana bisnis microcar Jerman bisa menghasilkan keuntungan, alasannya jelas sekali karena biaya yang terlalu tinggi," tulis Evercore dalam hasil risetnya.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis