Soalnya, Mitsubishi Xpander hadir dengan wajah yang fresh, fitur melimpah, ditunjang harga yang kompetitif. Alhasil, banyak yang meramalkan jika penjualan Avanza bakal turun drastis jika tidak dilakukan facelift.
Namun yang terjadi di luar dugaan, Avanza tetap menjadi raja penjualan di kelasnya pada kalender penjualan mobil tahun 2018. Menyadur data Gaikindo, sepanjang 2018, Avanza model lama sukses terdistribusi sebanyak 86.167 unit, sementara Xpander terdistribusi 75.075 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa Avanza bisa terus leading? Karena Avanza itu ciri khasnya mobil kustomer Indonesia. Pecahannya dari Kijang. Ground clearance paling tinggi, 7 seater, dan punya penggerak roda belakang. Kuda beban," kata pria yang akrab disapa Soerjo, di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Karena Avanza didesain sesuai kebutuhan konsumen Indonesia, Soerjo pun menolak jika Avanza dibandingkan dengan mobil lain di kelasnya yang memiliki spesifikasi berbeda, terutama dari jenis penggeraknya.
Baca juga: Toyota Ogah Otak-atik Avanza Lagi |
"Sudah jelas gitu lho, jadi jangan dicampur adukan sama mobil penggerak roda depan, termasuk dari sisi desain, emosional, dan sebagainya," lanjut Soerjo.
Salah satu varian Avanza paling disukai konsumen Indonesia, menurut Soerjo adalah tipe manual 1.300 cc. "Avanza itu keunggulannya di 1.300 G Manual Transmission itu yang paling besar marketnya. Kenapa? Karena powernya cukup besar dan bahan bakar yang irit," pungkasnya. (lua/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP