Kesan Polisi Setelah Geber Moge di Tol Trans Jawa

Motor Denwal (Detasemen Pengawal) Korlantas Mabes Polri. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Surabaya - Motor gede (moge) BMW K 1600 B sudah menjadi salah satu armada patroli Korlantas Polri. Motor ini mulai resmi digunakan satuan Denwal Korlantas Polri sejak awal tahun 2018 lalu.

Karena sudah resmi menjadi motor dinas Kepolisian, maka BMW K 1600 B ini pun sudah pasti diikutkan pada setiap kegiatan Polisi Lalu Lintas yang terkait dengan patroli maupun pengawalan.

Salah satu aktivitas yang baru-baru ini melibatkan Denwal Korlantas Polri dengan BMW K 1600 B adalah touring komunitas Ferrari bertajuk FOCI Trans Java Tour 2019, pada tanggal 1-3 Maret kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sekitar 4 unit BMW K 1600 B yang digunakan anggota Denwal untuk mengawal kegiatan touring dengan rute hampir sejauh 700 km melintasi tol Trans Jawa. Salah satu pengendaranya adalah Paurwal Korlantas AKP Djoko Prihantono.

Ia pun berbagi cerita setelah menggeber motor gede bergaya bagger ini di ruas Tol Trans Jawa. "Motor ini sepertinya memang sengaja diciptakan senyaman-nyamannya untuk Polisi mengendarai. Saat ini, BMW K 1600 B ini motor paling safety dan nyaman di Kepolisian," kata Djoko, di Surabaya.

Ditambahkan Djoko, banyak fitur-fitur di BMW K 1600 B yang sangat mendukung perjalanan jauh. "Sudah ada cruise control, tinggal pencet maka motor bisa jalan stabil tanpa gas harus diputar. Windshield-nya juga bisa diatur otomatis pakai tombol," lanjut Djoko.

Yang asyik lagi, kata Djoko, motor ini sudah dilengkapi mode berkendara yang sangat berfungsi di berbagai kondisi jalan dan cuaca.

"Jadi ada seperti mode namanya. Kalau jalan kering dia menggunakan Road. Kalau jalan basah kita pencet mode Rain. Jadi dia akan lebih menggigit aspal jalan," kata Djoko lagi.

"Kalau saat jalan basah, motor digeber melebihi kecepatan yang disarankan, dia akan teriak sendiri...danger...danger. Begitu," ungkap Djoko.

Sekadar informasi, BMW K 1600 B masuk ke Indonesia kali pertama pada 2017 lalu. Saat itu motor buatan Jerman ini punya harga fantastis mencapai Rp 1 miliar, atau lebih tepatnya Rp 975 juta.

Soal mesin, motor pesaing Honda Goldwing ini pakai spek mesin 1.649 cc 6 silinder, dengan power puncak 160 dk pada 7.750 rpm dan torsi 175 Nm di 5.250 rpm. Transmisinya manual 6 percepatan dan sudah ada gigi mundur agar motor berbobot 560 kg ini mudah digeser-geser.

Motor ini juga punya banyak perangkat elektronik canggih, seperti Dynamic ESA, Hill Start Control, hingga Pro Shift Assistant.

Tonton juga video 'Puluhan Ferrari Melintas di Tol Trans Jawa':

[Gambas:Video 20detik]

(lua/rgr)