Dua Penyebab Mulai Bergesernya Tren Otomotif Indonesia

Dua Penyebab Mulai Bergesernya Tren Otomotif Indonesia

Ruly Kurniawan - detikOto
Jumat, 01 Mar 2019 09:59 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Semakin banyak pilihan ragam kendaraan, industri otomotif diakui sedang mengalami perubahan tren. Berdasarkan penjualan mulai tiga tahun lalu misal, segmen SUV yang tadinya cenderung stagnant mengalami perkembangan hingga 145 persen.

Hal ini disebabkan dari semakin banyaknya produk yang dikeluarkan pabrikan terkait, entah model baru ataupun penyegaran di segmen tertentu. Itulah yang dipaparkan Direktur Pemasaran dan Purnajual Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy beberapa waktu lalu.


"Peluncuran mobil baru kan banyak ke Low SUV dan Low MPV. Dimana mobil barunya, kalau banyak yang luncurkan bisa dongkrak pasar," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa patokan (banyak mobil baru), sama untuk Low SUV, tiga tahun belakang banyak yang datang sehingga market-nya naik 145 persen. Namun tahun lalu turun, 10 persen, karena masuk ke Low MPV. Rush dan Terios kan launching-nya akhir tahun lalu. Xpander juga kan masuknya ke Low MPV," tambah Jonfis.

Namun memang, mobil keluarga atau MPV akan terus menjadi pasar yang besar peminatnya di Indonesia. Hal ini berlaku juga di tahun 2019.


Selain itu, Jonfis menegaskan range mobil di harga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta menjadi kendaraan roda empat yang juga banyak diminati saat ini.

"Harga Rp 200 juta sampai 300 juta itu yang memang market-nya besar. Low MPV dan Low SUV kemudian ada juga LCGC," pungkasnya.


Dua Penyebab Mulai Bergesernya Tren Otomotif Indonesia
(ruk/ruk)

Hide Ads