Asisten Direktur Operasi PT Mayasari Bakti Ahmad Zulkifli mengatakan saat ini untuk perawatan armada bus Transjakarta sudah dipegang oleh Agen Pemegang Merk (APM) langsung. Apalagi Transjakarta sudah memilik Standar Pelayanan Minimal (SPM) guna menciptakan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Kalau Mayasari sekarang yang sudah bekerja sama dengan Transjakarta sudah memiliki SPM. Artinya mobil yang sudah baret atau AC yang menetes saja tidak bisa beroperasi," kata Akhmad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nasib Bus Kota Renta |
Namun untuk perbaikan ternyata memiliki vendor sendiri, hal ini diungkapkan langsung oleh Supervisor Teknik Mayasari Bakti Iwan Herdiwan kepada detikOto di pool Mayasari Bakti, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (19/02/2019).
![]() |
"Di sini ada APM melalui stake holder-nya, untuk sasis dan mesin di Scania dari United Tractor, Mercy ada dari CKP, pengecatan body itu CV Borneo, pencucian dan kebersihan juga ada vendor sendiri," ujar Iwan.
"Untuk bisa dinyatakan unit tersebut layak operasi atau tidak, ada tim evaluasi dicek Transjakarta, dan tiap hari ngantor di sini," tambah Iwan.
Sementara untuk perawatan bus reguler yang tidak di bawah naungan Transjakarta alias yang berkelir hijau, Iwan mengatakan hanya berbeda sedikit.
"Untuk bus reguler sebenarnya maintenance sama saja hanya kita yang mengerjakan sendiri bukan langsung dari Agen Pemegang Merek, baik dari ketebalan ban dan komponen suku cadang lainnya sudah pasti mengutamakan keselamatan," tutur Iwan.
Selain Mercedes Benz dan Scania, saat ini armada Transjakarta di pool Mayasari Bakti juga menggunakan basis Hino. Perawatan rutin pun sudah terjadwal dan langsung ditangani APM, seperti yang diuraikan oleh Firman Personal in Charge (PIC) dari Hino saat ditemui di Depo PPD Depok, Jawa Barat, Selasa (19/02/2019).
"Per 10 ribu (kilometer) biasanya diganti oli mesin, filter oli mesin, filter solar, pengecekan sasis, kemudian ditambah pengecekan air aki, radiator, dan pengecekan rem selalu dicek setiap servis," kata Firman.
"Di 10 ribu (kilometer) sampai 30 ribu (kilometer) hampir sama, nah di 40 ribu (kilometer) ada penambahan penggantian filter udara sama pergantian disc bearing depan," tutur Firman.
"Selain itu penggantian oli diferensial per 30 ribu kilometer, oli transmisi, oli power steering, dan disk bearing belakang per 60 ribu (kilometer)," ungkap Firman.
Selain servis rutin, untuk menjaga kondisi bus tetap prima tentu dibarengi pergantian part sesuai dengan anjuran servis bahkan yang sifat urgensinya tinggi maka wajib diganti.
"Seperti pergantian komponen yang umum seperti kopling. Cuma part tersebut tidak bisa diprediksi itu pasti sesuai limit kalau memang sudah harus diganti ya diganti, seperti yang sedang diganti saat ini kit brake chamber," kata Firman.
"Selain itu ada juga pergantian seperti part accidential, seperti komponen kerusakan yang tidak terduga, itu harus segera diganti," kata Firman.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!