Rencana Tol untuk Motor, 11 Km di Medan dan 14 Km di Bandung

Rencana Tol untuk Motor, 11 Km di Medan dan 14 Km di Bandung

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 08 Feb 2019 15:16 WIB
Jalur khusus motor di jalan Tol Bali Mandara. Foto: Istimewa/Jasamarga Bali Tol
Jakarta - Wacana tol untuk sepeda motor yang disuarakan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) disambut oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). CMNP berencana membangun jalur khusus sepeda motor di jalan tol.

Rencananya, CMNP memang ingin membuat tol dengan jalur khusus sepeda motor di Bandung dan Medan. CEO CMNP, Tito Sulistio mengonfirmasi bahwa rencananya CMNP akan membantun tol untuk motor tahun ini.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Mulai dibangun tahun ini-Red) Jika semuanya persyaratan termasuk consession agreement (perjanjian konsesi-Red) selesai. Bandung diharapkan Meret ground breaking. Medan perintah Pak Gubernur 28 Juli beliau pengin mulai," kata Tito kepada detikOto melalui pesan singkat, Jumat (8/2/2019).

Dalam pernyataannya disebutkan, wacana ini dipaparkan Tito dalam pertemuan di DPR, Kamis (7/2/2019) kemarin. Tito menurut Bamsoet, dalam pertemuan tersebut memaparkan rencana jalan tol yang akan dibuka CMNP Group dalam waktu dekat ini.

Maret 2019 direncanakan akan dimulai pembangunan tol untuk motor di Bandung. Di sana, tol untuk motor akan membentang sepanjang 14 km dari Pasir Koja ke Pasopati.

Selanjutnya sekitar Juli 2019 akan dimulai pembangunan tol untuk motor di Medan. Di sana, jalur motor membentang di tol dalam kota sepanjang 11 km di kota Medan menyusuri talud sungai Deli dari Maimoon sampai ke Binjai.



Bamsoet mengatakan, adanya tol untuk sepeda motor ini memberikan keadilan. Jalur khusus bagi kendaraan bermotor roda di jalan tol, jelas memberikan asas keadilan bagi semua warga yang belum beruntung memiliki moda transportasi roda empat atau mobil untuk menikmati jalan tol.

Dari sisi keselamatan, kata Bamsoet, juga sudah terbukti di Bali. Dengan memberikan jalur khusus motor roda dua itu, ternyata dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas kendaraan secara signifikan.

Selain itu, kata Bamsoet mengutip pernyataan Tito. Bahwa secara bisnis membangun jalur khusus untuk motor tidak akan rugi. Namun justru akan memberikan tambahan pendapatan bagi pengelola jalan tol itu sendiri.

"Biaya untuk membangun ruas jalan tol untuk mobil 2-2-1 kanan kiri per-kilometer di atas tanah datar kurang lebih Rp 80-Rp 100 miliar per kilometer. Sedangkan biaya pembangunan untuk jalur khusus motor dengan lebar 2,5 meter plus 1 meter untuk bahu jalan kanan kiri kurang lebih Rp 30-Rp 50 miliar per kilometer. Jika mengacu tarif tol Bali Mandara untuk mobil Gol I Rp 11.500 dan untuk motor Rp 4.500, masih feasible (memungkinkan). Apalagi mengingat volume pengguna motor populasinya sangat besar," jelas Bamsoet. (rgr/lth)

Hide Ads