Ide motor masuk jalan tol kembali disuarakan. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) akhir pekan lalu mengutarakan usulan kepada Pemerintah RI agar motor boleh masuk jalan tol.
Kata Bamsoet, bukan dicampur dengan kendaraan bermotor roda empat atau lebih, sepeda motor yang masuk jalan tol perlu dibuatkan jalur khusus. Seperti di Suramadu dan tol Bali Mandara yang sudah memiliki jalur tol khusus sepeda motor. Bamsoet menyebut, tol khusus roda dua itu berbayar pun tak masalah. Bukan hanya untuk moge, melainkan semua jenis motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabrina, salah satu pembaca detikOto, mengungkapkan komentarnya mengenai wacana motor masuk tol. Sabrina sebagai salah satu kaum urban yang hampir saban hari melewati jalan tol tersebut dengan tegas bilang tidak setuju dengan wacana motor masuk tol.
"Apa bedanya dengan jalur biasa kalau motor masuk jalan tol. Sekarang aja tanpa motor bahu jalan 'dimakan' mobil-mobil, gimana kalau motor masuk tol. Bisa-bisa jalan tol tambah macet. Nggak ada motor aja tol udah macet," ujar Sabrina, Rabu (30/1/2019).
Sabrina juga tidak setuju meski motor dibuat jalur khusus di jalan tol. Menurutnya, meski ada jalur khusus motor, tol bisa tambah macet.
"Nggak ada jalur khusus aja mobil udah sampai bahu jalan. Artinya lebar jalan tol yang sekarang aja belum cukup menampung volume mobil. Gimana kalau lebar jalan itu dipersempit untuk dijadikan jalur khusus motor. Terus mau ditambah jalur khusus motor di jalan tol, lah untuk tol Dalam Kota yang di kiri-kanannya nggak ada lahan kosong gimana?" ujarnya.
Satu hal lagi yang menjadi sorotan Sabrina adalah antrean gerbang tol yang makin mengular kalau motor boleh masuk tol.
"Sekarang aja yang cuma mobil antrean masuk tol udah semrawut dan bikin macet, gimana kalau ditambah antrean untuk motor masuk tol lagi? Dan satu lagi, pengendara mobil masuk tol biasanya untuk menghindari pemotor," komentarnya.
Berbeda halnya, Achmad Madun, yang setiap hari beraktivitas naik motor dari kawasan Tangerang Selatan ke Mampang, Jakarta Selatan, setuju dengan wacana tersebut. Kalau motor boleh masuk tol, mobilitas Madun bisa jadi lebih cepat.
"Saya sih setuju, berhubung di dekat rumah saya ada pintu tol, kalau bisa lewat tol sih lebih enak. Bisa memperpendek jarak menuju kantor saya. Mungkin yang tadinya 20 km bisa jadi cuma 11 km. Saya siap bayar berapa pun," kata Madun.
Kira-kira Otolovers setuju nggak kalau ada jalur motor di jalan tol seperti di Suramadu dan Bali Mandara? Silakan ungkapkan komentar Otolovers melalui email ke redaksi@detikoto.com. Dan ikutin juga polling di artikel "Motor Masuk Tol, Setuju/Tidak?"
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah