Renault yang minggu ini menunjuk ketua dan kepala eksekutif pengganti Ghosn belum menyelesaikan paket pesangon mantan bosnya tersebut. Masalah ini berpotensi menimbulkan kehebohan di Prancis di mana pemerintah sedang menghadapi protes atas upah rendah dan ketidaksetaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serikat Pekerja Prancis, ConfΓ©dΓ©ration gΓ©nΓ©rale du travail (CGT) memperkirakan paket pesangon Ghosn bernilai USD 28-32 juta atau sekitar Rp 450 miliar. Di samping itu ada dana pensiun yang akan diterimanya sebesar USD 913,436 atau setara Rp 12 miliar.
Baca juga: Renault Copot Jabatan Carlos Ghosn |
Le Maire menolak untuk memberikan pendapat mengenai uang sekiranya akan diterima Ghosn berdasarkan perhitungan dari CGT. Dia justru mengatakan pemerintah Prancis sebelumnya telah berhasil memotong gaji Ghosn pada tahun 2018 sebesar 30 persen total yang ia terima pada tahun 2017 sebesar 7,4 juta euro atau sekitar Rp 118 miliar.
Menteri Keuangan juga akan mengusulkan dalam undang-undang agar mewajibkan bos perusahaan besar yang berbasis di Prancis untuk menjadikan negara itu tempat pembayaran pajak mereka. Perubahan tersebut ditujukan kepada perusahaan-perusahaan besar tertentu yang terdaftar pada indeks CAC-40 dan SBF-120 di pasar saham Paris, bersama dengan perusahaan yang berisikan investasi negara.
Le Maire mengungkapkan undang-undang itu akan mencakup sanksi bagi kepala perusahaan yang melanggar aturan.
Simak juga video 'Menkeu Prancis: Ghosn Tak Mampu Lagi Memimpin Renault':
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?