Musim Hujan, Jangan Malas Cuci Mobil

Musim Hujan, Jangan Malas Cuci Mobil

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 27 Nov 2018 17:39 WIB
Cuci mobil (dok detikOto)
Jakarta - Musim hujan mungkin membuat pemilik kendaraan malas mencuci mobil. Alasan yang sering dilontarkan, "Ah besok juga hujan lagi, mobil kotor lagi." Anggapan itu sebaiknya jangan ditanamkan kalau Otolovers ingin membuat mobil tetap kinclong.

Technical Advisor Otogard, Ade Lesmana, mengatakan kondisi mobil yang tetap kinclong biasanya didukung oleh perawatan pencucian kendaraan. Apalagi di musim hujan seperti ini. Jika mobil dibiarkan kotor hingga kotorannya kering, malah bikin bahaya, khususnya untuk bodi mobil.

"Kalau musim kemarau (disarankan cuci mobil) paling seminggu 2 kali udah cukup karena untuk menghilangkan debu saja. Kalau musim seperti begini 2 hari sekali lah. Memang sih ada anggapan capek musim hujan, besok juga hujan lagi, tapi ya di situ kita diuji lebih sabar lagi sama kendaraan. Karena kendaraan nggak ada yang murah kan," kata Ade kepada detikOto, Selasa (27/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Ade, mobil yang tidak dirawat seperti diberikan pelapis pelindung cat, di-coating, dan sebagainya sebaiknya dicuci lebih sering di musim hujan seperti ini. Hal itu diperlukan untuk menghindari jamur dan kotoran lain yang menempel pada bodi mobil.

"Itu kalau kita mau terhindar dari jamur, kotoran kayak debu aspal, exhaust knalpot. Itu kalau mau bagus mobilnya kinclong terus, setiap hari (dicuci)," ucap Ade.

"Kalau yang rutin dirawat misalnya perawatan bodi, kaca, coating segala macam itu tergantung dari produk yang konsumen ambil. Kalau misal konsumen pasang coating atau pelindung cat itu dia mungkin paling seminggu 3 kali minimal atau 2 hari sekali udah cukup. Nah kalau tidak dirawat bisa 1 hari sekali, emang itu harus dilakukan," jelasnya.



Minimal, di musim hujan seperti ini mobil sering dibilas agar kotoran tidak menempel. Pasir-pasir yang menempel di bodi mobil pun bisa hilang dan tidak sampai mengering di bodi mobil.

"Jadi supaya pasir-pasirnya itu turun. Karena kan misalnya tanah merah, pasir ditambah air hujan itu otomatis mempercepat timbulnya jamur. Pasir atau tanah juga mengerak ke bodi, kalau sudah lebih pekat itu ketika dibilas ngerinya jadi bikin baret," ucap Ade.

"Minimal dibilas, dikeringkan. Buat menjaga kondisi mobil tetap mulus, biar lebih awet," tambah Ade lagi.

Kalau bodi mobil terawat, mobil jadi lebih enak dipandang. Terlebih, ketika dijual lagi dalam beberapa tahun ke depan dan kondisi bodi masih mulus, harganya juga tidak jatuh. (rgr/ddn)

Hide Ads