"Penjualan sebenarnya sudah mulai menurun sejak Maret tahun 2018, terus menjelang Lebaran sampai dolar yang menguat semakin parah," ujar Marketing Geraldi Auto, Ivan yang ditemui detikOto di showroom daerah Kelapa Gading, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Ivan juga mengeluhkan lamanya pembangunan infrastruktur yang tengah berjalan di daerah Kelapa Gading yang ternyata menjadi penghalang calon pembeli untuk mengunjungi showroomnya.
"Sudah sejak akhir tahun 2016 proyek ini jalan tapi belum beres, sepertinya baru akan rampung pada 2020," tambah Ivan.
Jalanan yang jadi macet menjadi salah satu alasan orang enggan datang ke daerah yang ramai akan diler mobil bekas ini. Geraldi Auto sendiri sebelum mengalami paceklik pembeli ini. Biasanya bisa menjual rata-rata 10 unit per bulan.
Namun belakangan hanya mampu melepas 2 sampai 4 unit saja dengan target penjualan 5 unit per bulan. "Bulan lalu saja cuma bisa jual dua unit, hal ini juga akan menghambat daya beli mobil bekas kami karena mobil yang dijual juga sedikit," tukas Ivan.
Diler mobil bekas premium yang sudah beroperasi sejak tahun 2010 ini juga memiliki penjualan mobil bekas menengah ke bawah yang terletak di kawasan Pondok Bambu. Dalam satu bulan untuk mobil di atas Rp 300 juta dalam sebulan pernah terjual 29 unit. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?