Selain Skoda, Ini Merek Ceko yang Berpotensi Masuk Indonesia

Selain Skoda, Ini Merek Ceko yang Berpotensi Masuk Indonesia

Ruly Kurniawan - detikOto
Jumat, 21 Sep 2018 12:29 WIB
Mobil Skoda Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Pertemuan Pemerintah Indonesia dengan Ceko beberapa waktu lalu menghasilkan suatu kerja sama guna merangsang investasi. Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech memaparkan salah satu sektor yang menjadi fokusan adalah otomotif.

Skoda, merek mobil asal Eropa Tengah ini disebut bakal masuk ke Indonesia. Tapi Kementerian Perindustrian melalui Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Ditjen ILMATE) Putu Juli Ardika memaparkan bahwa hal tersebut belum dapat dipastikan. Pihak Ceko masih membuka kesempatan berdiskusi dalam membahas bentuk kerja sama ini.


Maka, masih ada peluang untuk pabrikan otomotif asal Ceko yang lain yang akan masuk Indonesia. Misalnya Jawa Motors (Jawa Motokov).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak Ceko masih membuka kesempatan berdiskusi dalam membahas bentuk kerja sama yang dapat dilakukan, baik dalam bentuk investasi atau kerja sama dagang," ujar Putu kepada detikOto di Jakarta, semalam (20/9/2018).

"Kita belum masuk ke diskusi level teknis. Masih distudi dan dijajaki lebih lanjut bagi yang berminat (merek otomotif asal Ceko yang masuk ke Indonesia)," tambahnya.

Jawa Motors merupakan pabrikan motor asal Republik Ceko, yang mulai dirintis sejak 1929. Awal berdirinya pabrikan ini, dimulai dengan bergugurannya pabrikan motor asal Jerman di negara pecahan Cekoslowakia tersebut.


Motor tersebut terkenal dengan desain yang sangat klasik, mirip dengan motor jaman perang.

Tahun lalu pabrikan asal India, Mahindra, mengakuisisi Jawa. Sebab, Jawa hampir saja gulung tikar karena produknya kurang kompetitif dan kurang modal.

Untuk potensi Jawa masuk ke Indonesia sendiri terbilang cukup lebar. Sebab, pasar kendaraan bermotor di dalam negeri sungguh menggoda.

"Potensi pasar kendaraan bermotor Indonesia cukup menjanjikan tumbuh yang didorong oleh pertumbuhan masyarakat ekonomi kelas menengah. Saat ini kepemilikan kendaraan bermotor khususnya roda 4 untuk Indonesia kan baru 87 kendaraan setiap 1.000 penduduk. Kenaikan kepemilikan kendaraan sebesar 3 unit saja, menjadi 90 per 1000 penduduk sudah ada tambahan permintaan kurang lebih 750 ribu unit," ujar Putu.

"Potensi ini menjadi daya tarik investasi di sektor otomotif dan dipermudah dapat memulai menggunakan skema CKD dan IKD untuk selanjutnya dengan part by part. Pun dengan sepeda motor," tutupnya. (ruk/ddn)

Hide Ads