Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Depok, Komisaris Polisi Sutomo mengatakan angka tersebut masih terbilang rendah. "Dalam sebulan itu ada 30 hari, rentang Januari-Agustus ada 8 bulan, 8 dikali 30 hasilnya 240, berarti dalam satu hari belum tentu ada satu kecelakaan, di wilayah Depok masih rendah," ungkap Sutomo saat dihubungi detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan hal itu, secara terpisah Kanit Laka Lantas Polresta Depok, Iptu Djoko Irwanto mengungkapkan bahwa selain karena kondisi jalan yang berlubang, faktor kedisiplinan pengendara dalam berlalu lintas jadi penyebab kecelakaan terjadi.
"Salah satunya penyuplai kecelakaan itu memang jalan berlubang, sama faktor dari manusia sendiri, itu yang masih terjadi pada kecelakaan tunggal," ucap Djoko saat berbincang dengan detikOto.
Menurutnya pengendara motor yang mengalami kecelakaan karena jalan rusak, belum ada yang luka berat atau memakan korban jiwa. Rata-rata hanya luka memar dan lecet saja di beberapa bagian tubuhnya.
Djoko menambahkan dengan pembangunan infrastruktur jalan yang baik seperti separator dan aspal jalan yang diperbaiki berdampak pada menurunnya angka kecelakaan. "Titik rawan seperti Margonda, Jalan Raya Bogor, Parung-Ciputat, sudah menurun," ucap Djoko.
Memang dalam data angka kecelakaan yang diberikan unit Laka Lantas Polresta Depok, di sepanjang bulan Januari sampai Agustus 2018, salah satu jalan utama Depok, yakni Jalan Margonda Raya tercatat 21 kecelakaan dengan menimbulkan korban luka berat 20 dan ringan 13 orang. Angka tersebut berasal dari laporan masyarakat yang diterima polisi.
"Harapan kami masyarakat Depok tertib berlalu lintas, menurun tingkat kecelakaannya, dan untuk pemakai kendaraan harus sesuai dengan umurnya, terkadang hal itu juga kita sampaikan dengan sosialisasi ke sekolah," ungkap Djoko. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis