"Sebetulnya kami melihat porsi dan volume mobil mewah sangat kecil, hampir tidak terlihat, 1 tahun total penjualan segmen mobil mewah tidak sampai 50 unit total secara keseluruhan dari semua merek," ujar CEO Ferrari Jakarta Arie Christopher kepada detikOto.
Arie mengatakan jika kebijakan larangan impor maksudnya untuk mengatasi defisitnya neraca perdagangan karena angka impor yang terlalu tinggi, maka hal itu jadi tidak tepat sasaran, karena angka penjualan mobil mewah seperti Ferrari cs sangat kecil. "Tujuan pemerintah dalam menghemat devisa jadi tidak tepat sasaran ya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ferrari: Larangan Impor Tidak Tepat Sasaran |
Jika larangan impor itu berlaku, maka jelas Ferrari akan terkena dampaknya, karena hampir semua line up mobil menggunakan mesin berkapasitas di atas 3.000 cc. "Kami paling kecil 3.800 cc," ujarnya.
Mobil 3.000 cc ke atas yang bakal menghilang kalau dilarang impornya oleh pemerintah antara lain Audi Q7, BMW X4, BMW X5, BMW X6, BMW X5 M, BMW X5 Xdrive, Lexus RX 300, LExus RX 350, Lexus LX 570, Mazda CX-9, Land Cruiser 200, Land Cruiser 70, dan Volkswagen Touareg.
Itu baru mobil-mobil yang tercatat dalam data Gaikindo. Ada juga mobil-mobil seperti Lamborghini, Ferrari, Aston Martin dan sederet mobil berkapasitas besar lainnya yang didatangkan oleh importir umum.
![]() |
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?