Rupiah Lagi Keok, JK: Tak Usah Dulu Impor Ferrari, Lamborghini

Rupiah Lagi Keok, JK: Tak Usah Dulu Impor Ferrari, Lamborghini

Noval Dhwinuari Antony - detikOto
Selasa, 04 Sep 2018 16:36 WIB
Mobil sport Lamborghini, Ferrari cs (Foto: Ridwan Arifin)
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Bahkan, dolar AS menyentuh level Rp 14.897. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali menyuarakan pendapatnya agar produk-produk impor mewah disetop. JK mencontohkan mobil Ferrari, Lamborghini hingga tas Hermes.


"Barang lux contohnya, mungkin jumlahnya tidak besar tapi perlu untuk meyakinkan masyarakat suasana ini suasana berhemat. Tak usah Ferrari, Lamborghini masuk dalam negeri, tak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

"Tak usah parfum-parfum mahal atau tas-tas Hermes contohnya itu. Jangan dalam situasi sulit ini, negara itu masyarakat luxuries," sambung JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


JK menjelaskan salah satu upaya mengatasi penguatan dolar AS terhadap rupiah adalah meningkatkan ekspor dan mengurangi impor sehingga defisit transaksi berjalan berkurang.

"Contohnya bagaimana meningkatkan ekspor sumber daya alam, bagaimana pemakaian juga mengurangi impor kita, seperti yang dibicarakan dulu bagaimana biodiesel. Bagaimana local content produk kita makin besar, apakah Pertamina apakah PLN ataupun industri lain, juga bagaimana efisien dan uang masuk dari ekspor," kata JK.


Dia juga meminta para pengusaha untuk menarik dana mereka yang disimpan di luar negeri, dan menukarnya dengan rupiah. Jangan lagi para eksportir mengirim barang ke luar negeri dan setelah terima pembayaran, dananya justru disimpan di luar negeri.

JK berharap para pengusaha mengerti kondisi nilai tukar rupiah yang sedang tertekan dolar AS.

"Karena banyak ekspor, kita barangnya diekspor tapi dananya pergi disimpan di Singapura, disimpan di Hong Kong. Itu juga sumber daya alam perlu terkontrol dengan baik, jangan barangnya pergi rapi duitnya tidak masuk ke dalam negeri sehingga memperkuat Singapura Hong Kong, melemahkan Indonesia," tegas JK.

Wacana larangan impor mobil mewah ini diprotes kalangan importir. Soalnya penjualan mobil sport mewah seperti Ferrari dan Lamborghini relatif kecil. Malah masih banyak mobil berharga lebih murah yang diimpor dari luar negeri.


(nvl/ddn)

Hide Ads