Kelebihan-Kekurangan Pakai Ban RFT yang Tak Butuh Ban Serep

Kelebihan-Kekurangan Pakai Ban RFT yang Tak Butuh Ban Serep

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 08 Jun 2018 09:30 WIB
Ilustrasi Ban Mobil. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Saat ini teknologi ban mulai berkembang lebih canggih. Kendaraan bisa tidak membawa ban serep lantaran pakai ban yang disebut Run Flat Tire (RFT).

Dijelaskan sebelumnya, RFT adalah ban yang tahan digunakan meski sudah bocor. Artinya, Anda tetap bisa menjalankan mobil dalam kecepatan dan jarak maksimal tertentu meski ban dalam keadaan kempis atau bocor. Jadi, pengendara bisa berjalan dengan aman sampai ke bengkel untuk mengganti ban atau setidaknya menuju tempat yang lebih aman.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggunakan ban RFT ada untung ruginya. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Berikut disarikan melalui laman Micks Garage.

Kelebihan:
1. Pengendara tidak perlu mengganti ban saat kondisi berbahaya. Misalnya, kalau ban biasa bocor dan kehilangan tekanan angin, maka pengendara harus segera ke pinggir jalan untuk mengganti ban. Hal ini mungkin lebih berbahaya lantaran pengendara yang mengganti ban di pinggir jalan berpotensi terserempet kendaraan lain. Kalau pakai RFT dan bannya bocor, pengendara tetap bisa menjalankan mobilnya ke tempat yang lebih aman atau menuju bengkel untuk mengganti ban.

2. Dalam situasi ban kehilangan tekanan angin, ban jenis RFT lebih stabil daripada ban konvensional. Karena, ban RFT dibuat untuk membantu pengendara ketika ban tidak memiliki tekanan udara. Ban RFT akan membantu pengemudi untuk mempertahankan kontrol yang lebih baik dalam situasi ban kehilangan udara.

3. Kalau pakai ban RFT, maka bobot mobil jadi lebih ringan. Alasannya, karena ban RFT biasanya tak memerlukan ban serep. Jadi, mobil tak perlu menambah beban dengan membawa ban serep, dongkrak, atau kunci-kunci pembuka roda.

4. Kalau bobot mobil lebih ringan, efisiensi bahan bakar kendaraan menjadi lebih maksimal.



Kekurangan:
1. Karena bisa dijalankan dengan aman meski sudah bocor, mobil dengan ban RFT tak perlu ban serep. Sementara saat ini, peraturan di Indonesia menurut Undang-Undang N0. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mewajibkan mobil yang beredar di jalan raya untuk membawa ban serep. Menurut peraturan itu, ada sanksinya kalau mobil tidak membawa ban serep.

2. Ban jadi lebih keras. Karena, ban RFT didesain dengan dinding samping yang kaku sehingga membuat perjalanan jadi lebih keras di jalan bergelombang. Kalau mobil sudah dilengkapi dengan ban RFT dari pabriknya, biasanya produsen mobil memilih suspensi yang sesuai untuk mengimbangi ban yang lebih keras.

3. Tapak ban RFT cepat habis dibanding ban konvensional. Menurut studi dari J.D. Power, pengguna ban RFT rata-rata periode penggantian ban lebih cepat dibanding yang pakai ban konvensional. Pendapatnya beda berdasarkan alasannya, tapi ada satu teori yang mengatakan produsen ban memasang senyawa tapak lunak pada ban RFT untuk mengurangi efek perjalanan lebih keras di jalan bergelombang. Karena senyawa lebih lunak membuat umur tapak lebih pendek.

4. Harga ban RFT lebih mahal. Karena konstruksinya yang berbeda dari ban konvensional, model RFT umumnya akan lebih mahal 20-30%.

5. Kalau ban RFT sudah bocor, disarankan segera diganti daripada diperbaiki. Sebab, durabilitas ban RFT yang sudah bocor akan melemah kalau diperbaiki. Berbeda dengan ban konvensional yang kalau bocor bisa ditambal sampai batas tertentu. (rgr/ddn)

Hide Ads