Ternyata penggunaan mobil seperti itu bukan tanpa alasan nih Otolovers. Soalnya, selain untuk mengurangi biaya restorasi bilamana ada beberapa piranti mobil yang rusak ternyata kecepatan tidak begitu penting nih dalam kegiatan drifting. Dikatakan drifter papan atas Indonesia Emmanuel Adwitya Amandio, dalam drifting yang paling penting adalah mobil bisa sliding atau ngesot.
"Paling penting adalah mobil bisa sliding, bukan kecepatan. Jadi, ground clearance, rem, sampai teknik sliding adalah hal paling penting untuk drift. Setelah itu baru kecepatan," katanya saat berbincang bersama detikOto usai helatan Super Drift 2018 di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Minggu (6/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi paling utama adalah torsi. Tidak jarang juga mobil yang kecepatannya tinggi (horse power/Hp) kalah dengan yang punya torsi pas," lanjut Amandio.
Di kesempatan yang sama, ia pun memberi saran kepada pemuda yang ingin belajar untuk ngedrift. "Jangan pakai mobil MPV atau SUV kalau ingin ngedrift, pakai sedan yang RWD (Rear Wheel Drive) karena ground clearance mereka rendah. Sehingga tidak akan terpelanting. Lakukan juga di tempat yang memang proper," ucap Amandio.
Setelah itu, lanjutnya, belajar-lah dengan pembalap yang berpengalaman atau sekolah drift dengan melakukan donuts, dan sebagainya. "Harus tekun, itulah kunci utama supaya jago ngedrift," tutupnya. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?