Meski demikian, BMW pastikan lahir atau tidaknya mobil ramah lingkungan seperti listrik dan hybrid di Indonesia, tergantung dari peran pemerintah. Seperti yang disampaikan President Director BMW Group Indonesia, Karen Lim, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Support pemerintah sangat penting untuk kami, ini juga untuk konsumen. Karena kita bicara soal konsumen, bukan bicara tentang kami. Karena konsumen bisa mendapatkan teknologi terbaik," kata Karen.
Saat dikonfirmasi apakah memungkinkan atau tidak untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia, Karen mengatakan banyak faktor yang menentukan untuk bisa atau tidaknya memproduksi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
"Dua tahun lagi? Anda harus tahu kami sudah siap, teknologi kami juga sudah siap. Tapi, banyak faktor untuk mewujudkannya," katanya.
"Berbagai investasi sudah kami lakukan untuk bisa melahirkan kendaraan ramah lingkungan. Seperti kita punya dua diler i (yang menangani seri mobil ramah lingkungan BMW), workshop kita sudah siap, teknisi kami siap, jadi skill kami sudah persiapkan, dan kita sudah investasi di Indonesia. Namun untuk bisa memproduksi kendaraan ramah lingkungan tidak hanya soal regulasi, infrastruktur juga penting. Konsumen baru akan membeli (kendaraan ramah lingkungan-Red) saat infrastruktur sudah siap, dan konsumen tahu apa keuntungan menggunakan mobil listrik. Itu tugas kita bersama untuk memberitahukan keuntungan mengendarai mobil ramah lingkungan seperti listrik," tambah Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'Tania. (lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah