Bahkan, penjualan Nissan Grand Livina sempat anjlok. Di bulan Oktober, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Grand Livina hanya sebanyak 110 unit. Angka itu turun dari bulan sebelumnya yang tercatat 570 unit, juga dari bulan yang sama tahun 2016 dengan angka 339 unit.
Meski penjualannya anjlok, NMI yakin Grand Livina masih memiliki masa depan di pasar otomotif Indonesia di tengah gempuran pesaingnya dan pendatang baru di kelas MPV. Untuk itu, NMI harus berpikir keras untuk membawa kembali nama Grand Livina menjadi lebih terkenal lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagaimana Anda rasakan hari ini, performa kendaraannya, efisiensinya, kenyamananan, Anda bisa melihat ini masih kompetitif. Model ini sebetulnya kami perkenalkan di segmen yang lebih tinggi, namun kini dijual dan bersaing di segmen LMPV," kata Koito.
Namun, PR berat bagi Nissan adalah menggaungkan kembali nama Grand Livina kepada masyarakat Indonesia. Karena, kata Koito, pelanggan tidak sebegitu sadar dengan keunggulan Nissan Grand Livina.
"Makanya kami menggelar event semacam ini (Tantangan 7 Liter Livina) untuk memperlihatkan lagi keunggulan Grand Livina. Kami juga mendorong para diler untuk melakukannya. Penting bagi pelanggan untuk tahu. Dan bukan hanya tahu, tapi ada istilah 'feeling is believing', jadi pelanggan bisa langsung merasakan keunggulan produk ini," ucap Koito. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah