Menanggapi hal tersebut, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto memaparkan bahwa kemungkinannya sangat kecil. Karena, kini kendaraan sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
"Kalau hilang 100% karena transportasi sudah begitu canggihnya (seperti angkutan umum ataupun taksi) saya rasa tidak mungkin. Tapi turun ada kemungkinan," katanya saat dihubungi detikOto di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, ucapnya dalam kesempatan yang sama, kini kendaraan roda empat tak hanya dijadikan transportasi darat saja tetapi juga menunjukkan sesuatu.
"Belum lagi orang yang membeli mobil untuk prestise, kebanggaan, gengsi, jadi tidak hanya dipakai untuk transportasi dari satu tempat ke tempat lain. Sekarang kan gitu, dia sudah mampu ya beli mobil. Menunjukkan suatu kelasnya sendiri," papar Jongkie.
"Jadi sekalipun taksi lebih nyaman sekarang, daya beli masyarakat untuk membawa pulang mobil masih ada, tidak luntur," tutupnya
Di negara maju seperti Jepang, misalnya, orang sudah semakin malas membeli mobil, karena transportasi sudah bagus. Kemana-mana bisa menggunakan kereta, bus atau taksi, meski tidak ada taksi online.
"Saya tidak membeli mobil, orang kemana-mana saja gampang, tinggal naik kereta, lagipula kalau beli mobil mahal sekali," ujar Bara, rekan detikOto yang sudah bermukim sekitar 5 tahun di Jepang.
Kalau tanggapan Otolovers sendiri, bagaimana? (ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI