Mengenal Urban EV, "Si Imut" dari Honda yang Segera Masuk Pasar Eropa

Mengenal Urban EV, "Si Imut" dari Honda yang Segera Masuk Pasar Eropa

Andi Abdullah Sururi - detikOto
Minggu, 05 Nov 2017 18:39 WIB
Foto: Andi Sururi
Tokyo - Hanya sebulan sejak memperkenalkannya ke publik, Urban EV direncanakan masuk pasar Eropa, dan menjadikannya mobil listrik pertama Honda di benua biru.

Honda Urban EV pertama kali diluncurkan di Frankfurt Motor Show pada pertengahan September lalu, dan kembali ditampilkan di Tokyo Motor Show baru-baru ini. Setelah Eropa, mobil ini baru akan meluncur di jalan-jalan Jepang, namun tidak disebutkan apakah akan masuk Amerika.

"Ini bukan visi masa depan yang jauh. Versi produksi mobil ini akan hadir di Eropa pada tahun 2019," ujar pesiden Honda, Takahiro Hachigo, di Big Sight, Tokyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengusung motto "Closer to People, Closer to Life", mobil kompak ini dibangun di atas platform listrik khusus yang baru dikembangkan Honda, dan diklaim akan "menentukan arah bagi teknologi dan desain" mobil listrik di masa mendatang.

Tongkrongan Urban EV mirip mobil Honda klasik tahun 80-90an, dengan pelek jari-jari yang retro style, yang membuatnya tampak imut. Kedua pintunya berengsel belakang ala Rolls-Royce.

Mengenal Urban EV,

Ia juga terlihat "ramah" karena memuat layar LED di antara kedua lampu depannya, yang bisa menyapa "Hello" kepada pemakainya, dan juga menampilkan pesan interaktif ke pengemudi lain, plus status pengisian baterai.

Mengenal Urban EV, Foto: dok. Honda

Bagian dalam mobil ini lebih mirip seperti sebuah ruang tamu yang moderen, dengan kursi panjang di depan dan dua jok di belakang. Interiornya dipercantik dengan trim kayu yang mewadahkan dasbor, plus layar panjang untuk menampilkan setiap informasi secara digital.

Mengenal Urban EV, Foto: dok. Honda

Mengenal Urban EV,

Yang paling menarik untuk ditunggu adalah akurasi dari teknologi Artificial Intelligent (AI) buatan Honda, yaitu Automated Network Assistant, yang bertujuan untuk "belajar dari pengemudinya dengan cara mendeteksi emosi mereka", sehingga si mobil bisa memberikan saran-saran berkendara tertentu, sehingga terjadi sebuah "komunikasi yang alami di antara mobil dan sopirnya".

(a2s/ddn)

Hide Ads