"Ide CKD seperti Peugeot 206 tahun 2002 dibikin CKD. Kami ada arah pembicaraan ke arah sana. Tentu dengan proses berhitung yang nggak gampang. Karena kita ingin sama-sama win-win hubungan ini. Dan mereka (principal Peugeot) setuju bahwa 2020 segmen middle class ini sangat luar biasa. Dan mobil middle maupun midle up akan booming. Mereka nggak mau kehilangan momen sehingga produk dan harga jadi kunci," kata National Operation Head Peugeot Sales Operation Andyka Susanto, di Tangerang.
Namun, perakitan mobil Peugeot di Indonesia masih dipelajari. Diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, kata Andyka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, lanjut Andyka, yang pasti Peugeot punya semangat untuk menggarap pasar otomotif Indonesia lebih serius lagi. Namun, Peugeot belum menemukan cara yang tepat untuk menekan harga apakah dengan melakukan perakitan mobil di Indonesia atau mengimpor dari negara-negara di sekitar Indonesia yang memberlakukan perdagangan bebas.
"Kita tdiak tahu proses menekan harga itu apakah mau lewat CKD, apakah nanti ada satu negara di ASEAN jadi basis produksi dan kita impor dari situ sehingga impor duty nol persen. Kita belum tahu karena masih diskusi. Diskusi untuk CKD termasuk aturan pemerintah, jangan sampai sudah oke tapi ada aturan yang nggak comply," ucap Andyka. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah