Baleno Terus Merosot, Saatnya Ganti Dengan Kizashi?

Jakarta - Segmentasi sedan memang terbilang kecil pasarnya. Sehingga bila tidak dijaga dengan baik, penjualannya bisa terus merosot. Seperti halnya Suzuki Neo Baleno yang sejak tiga bulan terakhir terus mengalami penurunan.

Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan catatan penjualan wholesale yang dikeluarkan Gaikindo. Sejak bulan Juli, penjualan Neo Baleno masih terbilang bagus dengan catatan 57 unit. Namun dalam beberapa bulan kedepan, drastis menurun.

Agustus, Neo Baleno terjual sebanyak 17 unit, dilanjutkan bulan September sebanyak 14 unit dan terus menurun di bulan Oktober dengan catatan hanya sebanyak 12 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manager 4W Sales Marketing Brand II Suzuki Indomobil Motor, Bebin Djuana, mengomentari kondisi tersebut saat berbincang dengan detikOto, Kamis, (12/11/2009)

"Penurunan tersebut mungkin disebabkan oleh ekspektasi masyarakat terhadap harga jualnya yang tidak ketemu, sehingga terus menurun," ujar Bebin.

Bebin memaparkan, pada saat perkenalan dulu, harga Neo Baleno masih berkisar pada Rp 160 jutaan, namun seiring dengan perubahan pertukaran mata uang, maka daftar harga terakhir saat ini sudah mencapai di atas Rp 200 juta. "Melihat itu, bisa saja masyarakat jadi berpaling," ujarnya.

Namun, Bebin pun menyatakan tidak bisa serta merta menurunkan harga jualnya begitu saja, agar konsumen kembali melirik sedan menengah Suzuki ini, karena mata uang yen selalu stabil, tidak seperti rupiah.

Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor, Yoshiji Terada, pernah menyatakan, kalau awal tahun depan Suzuki akan mengeluarkan satu model baru. Bisa saja model baru tersebut adalah pengganti Neo Baleno, yaitu Suzuki Kizashi.

Menurut Bebin, bisa saja penjualan Neo Baleno yang terus menurun diantisipasi dengan melakukan perubahan, atau bahkan menggantinya dengan model baru, seperti Suzuki Kizashi.

"Itu mungkin-mungkin saja, tapi kan kita tetap menunggu kebijakan dari pusat sana (Suzuki Motor Corp)," ungkap Bebin.

Sehingga, saat ini Suzuki hanya bisa menunggu datangnya keputusan dari prinsipalnya di Jepang sana untuk mengembalikan eksistensi mereka di segmentasi pasar sedan yang saat ini sedang terpuruk.

"Kita lihat saja nanti keputusannya, apakah akan mengganti model atau bagaimana," tutupnya.

(bgj/ddn)