Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mengusung Taj Yasin sebagai calon wakil gubernur Jawa Tengah mendampingi Ahmad Luthfi yang jadi calon gubernur Jawa Tengah. Taj Yasin sebelumnya merupakan wakil gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023. Bicara otomotif, ini isi garasi Taj Yasin.
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Taj Yasin memiliki total harta kekayaan senilai Rp 3.122.836.333 dan utang sebesar Rp 700.000.000. Data tersebut dilaporkan pada periode 10 November 2023/Khusus - Akhir Menjabat saat masih berstatus sebagai wakil gubernur Jawa Tengah.
Dari total harta kekayaan itu senilai Rp 2.805.450.000 berbentuk tanah dan bangunan, kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp 100.000.000, kas dan setara kas dengan nilai Rp 497.086.333.
Kemudian untuk harta berupa alat transportasi dan mesin, nilainya adalah Rp 420.300.000, dengan rincian Yamaha Mio 2009 Rp 3.200.000, Yamaha Mio M3 2015 senilai Rp 7.200.000, Toyota Dyna 2010 Rp 82.000.000, Yamaha Mio 2009 Rp 3.600.000, Yamaha Mio J 2012 Rp 4.300.000, Toyota Voxy tahun 2017 senilai Rp 290.000.000, dan terakhir ada motor listrik United T1800 tahun 2022 senilai Rp 30.000.000.
Sebagai informasi, Gus Yasin mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kecamatan Sarang pada 2007-2009.
Setelah itu, Pria kelahiran 2 Juli 1983 tersebut juga tercatat menjadi Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah 2010-2012. Gus Yasin juga terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Tengah Komisi E dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah III.
Alumnus Universitas Ahmad Kaftaro, Damaskus, Suriah ini sempat berwiraswasta. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan untuk mengajar di Ponpes. Ia berpengalaman sebagai guru Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang sejak 2010.
Kiprah putra dari ulama NU Almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen ini semakin moncer hingga ia dipercaya menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 mendampingi Ganjar Pranowo.
Simak Video "Video: Taj Yasin Minta Pendukung Tak Rayakan Euforia"
(lua/riar)