Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan dan Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar berseteru soal hilirisasi tambang. Menilik sisi lain dari pejabat publik Indonesia itu, bagaimana isi garasinya?
Disitat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dimulai dari Menko Marves Luhut, dia terakhir kali menyampaikan hartanya pada 30 Maret 2023. Hartanya mencapai Rp 897.656.844.079 (Rp 897 miliaran).
Untuk alat transportasi dan mesin nilainya Rp 4.445.097.000 (Rp 4,4 miliaran). Terdiri dari lima unit kendaraan bermotor, di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mobil Isuzu Panther LM tahun 2006 senilai Rp 60 juta - perolehan atas hasil sendiri
2. Mobil Toyota Alphard 3.5 Q A/T tahun 2016 senilai Rp 825 juta - perolehan atas hasil sendiri
3. Mobil Lexus LS500H Executive AT tahun 2022 senilai Rp 3.535.000.000 - perolehan atas hasil sendiri
4. Motor Honda NF11T11C1MT tahun 2015 senilai Rp 7.450.000 - perolehan atas hasil sendiri
5. Motor Honda H1BO2N42LO A/T tahun 2020 senilai Rp 17.647.000 - perolehan atas hasil sendiri
Bagaimana dengan Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin? hartanya terakhir kali disampaikan pada 17 Oktober 2023 saat mendaftar sebagai Calon Wakil Presiden. Dia melaporkan punya kekayaan sebesar Rp 25.975.043.212.
Khusus isi garasinya, Cak Imin cuma melaporkan dua unit kendaraan bermotor, di antaranya;
1. Motor Piaggo tahun 2007 senilai Rp 9 juta - perolehan atas hasil sendiri
2. Mobil Toyota Alphard tahun 2009 senilai Rp 250 juta - warisan
Luhut vs Cak Imin soal hilirisasi tambang
Perseteruan keduanya berangkat dari pernyataan Cak Imin yang menganggap hilirisasi tambang dilakukan secara ugal-ugalan hingga tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Merespons itu, Luhut pun mengajak Cak Imin untuk turun langsung ke Morowali dan Weda Bay yang menjadi pusat hilirisasi nikel Indonesia.
"(Tertawa lebar sebelum bicara) Saya pengin sebenarnya mengundang Muhaimin tuh berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri. Seeing is believing. Daripada Anda berbohong ke publik yang menurut saya itu satu karakter yang nggak bagus. Untuk mencapai satu posisi Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ungkap Luhut dalam videonya, dikutip Rabu (24/1).
Mendengar ajakan itu, Cak Imin pun mengaku siap untuk mengecek ke lapangan. "Siap saja. Kita tiap saat bisa ngecek, antara apa ya bahasa NU-nya mudharat dan manfaatnya," kata Cak Imin di tempat pembudidayaan ikan air tawar, Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Kamis (25/1).
Cak Imin mengaku siap membuktikan pernyataannya mengenai program hilirisasi yang dinilainya tidak menguntungkan rakyat. Dia menegaskan semua bisa dicek apakah rakyat dapat menikmati hasil dari program tersebut atau tidak.
"Ya kita buktikan, kita buktikan. Bahwa antara jumlah uang yang masuk kepada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya," ujar Cak Imin.
"Apalagi ada tenaga kerja asing, apalagi ada kecelakaan kerja, apalagi ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Begitu juga liat di Kalimantan, Batu Bara. Apakah rakyat menikmati? Cek. Ayo kita cek," imbuhnya.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK