Dulu Penyelamat, Orang Ini Sekarang Jadi Musuh bagi Tesla

Dulu Penyelamat, Orang Ini Sekarang Jadi Musuh bagi Tesla

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 15 Nov 2023 08:21 WIB
CORTE MADERA, CA - AUGUST 02: The Tesla logo appears on a brand new Tesla Model S on August 2, 2017 in Corte Madera, California. Tesla will report second-quarter earnings today after the closing bell. (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Logo Tesla Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta -

Lukaz Krupzi, dulunya seorang karyawan Tesla yang patut diacungi jempol bahkan perlu ditiru pekerja lain di perusahaan Elon Musk. Tapi dia kini malah jadi musuh bagi Tesla. Bagaimana ceritanya?

Dikutip Carscoops, Lukasz Krupski yang bekerja sebagai teknisi servis pernah menyelamatkan Tesla. Dia memadamkan api di lokasi pengiriman mobil Tesla di Norwegia. Kebakaran terjadi di perangkat pengisi daya yang dimodifikasi oleh karyawan lain. Krupski merasakan bencana yang akan terjadi, dia menarik pengisi daya dari bawah Tesla Model 3.

Krupski menggunakan tangan kosong untuk mencabut kabel yang meleleh. Tangannya terbakar parah demi mencegah bencana kebakaran yang lebih besar. Dia menggunakan lap dan handuk untuk mematikan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adalah adil untuk mengatakan bahwa jika bukan karena tindakannya, akibatnya adalah mobil terbakar," tulis manajer dari Krupski dalam email kepada Musk keesokan harinya.

Setelah mengetahui aksi heroik itu, Krupski mendapat email dari Elon Musk.

ADVERTISEMENT

"Selamat karena telah menyelamatkan hari ini!" tulis Musk, kepala eksekutif Tesla pada bulan Maret 2019.

Krupski pun curhat kepada Elon Musk, dia mengangkat masalah lemahnya keselamatan di operasi Tesla di Norwegia. Dia juga mengatakan kepada pimpinan besar tersebut bahwa tidak ada alat pemadam kebakaran di dekatnya pada hari kecelakaan itu terjadi. Di sisi lain terdapat kotak-kotak kardus serta bahan-bahan mudah terbakar lainnya berserakan.

"Oke, tolong beritahu aku jika ada hal lain yang perlu dilakukan," balas Musk.

Tetapi komunikasi langsung Krupski dengan bos Tesla tidak diterima dengan baik oleh atasannya di Norwegia. Menurut Krupski, atasannya mulai mempertanyakan kinerjanya dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak punya masa depan di Tesla.

Dalam wawancara dengan New York Times, Krupski mengatakan dapat ancaman dan dilecehkan oleh rekan kerjanya dan diasingkan ke ruang bawah tanah. Bahkan salah satu rekan kerjanya mengancam akan menusuk punggungnya dengan obeng, katanya.

Krupski dan pekerja lainnya dirumahkan selama pandemi, dan dia tidak masuk kerja karena masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres. Kemudian, pada tahun 2022, ia dipecat setelah dituduh berperilaku buruk dan manajemen waktu yang buruk, serta bersikap negatif.

Atasannya juga mengatakan Krupski telah mengambil gambar di fasilitas Tesla yang melanggar kebijakan perusahaan.

Dia mengatakan Krupski telah mengambil foto untuk mendokumentasikan masalah keselamatan, termasuk penggunaan meja putar yang diletakkan karyawan di bawah mobil saat melepas baterai. Meja tersebut dirancang untuk mampu menahan beban maksimum 500 kilogram, kata Krupski, sementara baterainya jauh lebih berat. Jika sebuah meja roboh, katanya, para pekerja bisa terluka parah atau terbunuh.

Krupski berasal dari Polandia, bagian dari kru yang membantu mempersiapkan Tesla untuk konsumen. Tapi dia menjadi sangat frustrasi dengan perusahaan tersebut sehingga tahun lalu dia membocorkan banyak sekali data dari sistem komputer pembuat mobil tersebut ke Handelsblatt, sebuah surat kabar bisnis Jerman.

Ada ribuan laporan kecelakaan dan komunikasi internal Tesla lainnya yang digunakan Handelsblatt sebagai dasar cerita tentang kelemahan perangkat lunak bantuan pengemudi Autopilot perusahaan.

Data tersebut mencakup dokumen internal perusahaan mengenai masalah pada perangkat lunak Autopilot Tesla, dan kesulitannya memasarkan Cybertruck, serta informasi personel yang sensitif, termasuk, dalam beberapa kasus, nomor jaminan sosial.

NHTSA Amerika telah mewawancarai Krupski lebih dari sekali saat melakukan penyelidikan terhadap Autopilot.

Di sisi lain firma hukum Norwegia yang mewakili Tesla sudah bersurat kepada pengacara Krupski. Tesla mengatakan perusahaan tersebut akan membantah bahwa dia telah menjadi sasaran pembalasan. Surat tersebut menuduh Krupski menyalahgunakan informasi perusahaan dan mengancam akan meminta ganti rugi darinya.

Tesla sudah memperoleh perintah dari pengadilan Norwegia yang memerintahkan Krupski untuk tidak menyebarkan informasi perusahaan lagi. Pengadilan juga menyita laptop Krupski dan menyerahkannya kepada Tesla.




(riar/din)

Hide Ads